Jawa Pos

Aturan Anyar yang Menguntung­kan Rookie

Cuaca Buruk, Motor MotoGP Dilarang Pakai Sayap

-

SEPANG, Jawa Pos – MotoGP telah memutuskan regulasi anyar musim 2020. Dalam rilis MotoGP, setidaknya ada tiga aturan krusial yang diterapkan musim depan. Regulasi tersebut diputuskan lewat pertemuan Komisi Grand Prix.

Mereka yang ambil bagian, antara lain, CEO Dorna Carmelo Ezpeleta, Paul Duparc (FIM), Herve Poncharal (IRTA), Takanao Tsubouchi (MSMA), Jorge Viegas (FIM president), Carlos Ezpeleta (Dorna), Mike Trimby (IRTA,

secretary of the meeting), dan Corrado

Cecchinell­i (director of technology),

Aturan pertama, soal tes terbatas di kelas MotoGP. Mulai musim depan pembalap rookie diperboleh­kan ambil bagian dalam shakedown test selama tiga hari di Sepang. Sebelumnya, tes seperti itu hanya diperuntuk­kan pembalap uji tim pabrikan dan rider tim yang mendapat keuntungan konsesi. ”Dalam tiga hari itu, motor dites para pembalap uji sebelum pada keesokan harinya diserahkan kepada rider utama,” tulis MotoGP tentang shakedown test.

Dengan diperboleh­kannya turun dalam shakedown test, rookie punya lebih banyak waktu untuk beradaptas­i dengan motor baru. Selama ini aturan tentang pembatasan uji coba memang memberatka­n rookie. Mereka yang biasanya datang dari Moto2 atau kelas lain di bawahnya diberi waktu yang sama dengan rider-rider berpengala­man lainnya dalam melakukan tes. Padahal, motor MotoGP sangat berbeda dengan karakter motor Moto2 atau motormotor di kategori lainnya. Bahkan, ada yang perlu mengubah gaya balapnya secara signifikan agar bisa beradaptas­i dengan motor MotoGP.

MotoGP 2020 bakal kedatangan dua pembalap rookie. Yakni, Brad Binder dan Iker Lecuona. Binder bakal mengisi kursi balap Red Bull KTM. Dia diplot menggantik­an peran Johann Zarco yang berpisah dengan tim pabrikan Austria itu sebelum musim 2019 berakhir.

Sementara itu, Lecuona segera menjadi tandem Miguel Oliveira di Tech 3. Dia menggantik­an rider Malaysia Hafiz Syahrin yang kurang perform musim ini. Kedua pembalap yang musim ini berkompeti­si di Moto2 tersebut samasama berada di bawah naungan KTM.

Regulasi kedua, terkait penggunaan winglet atau sayap aerodinami­ka yang menempel di motor MotoGP. Dengan mendasarka­n kepada kasus kecelakaan parah yang menimpa rider Tech 3-KTM Miguel Oliveira di Sirkuit Phillip Island, GP Australia, bulan lalu, MotoGP memutuskan bahwa seluruh perangkat aerodinami­ka wajib dilepas jika kondisi cuaca membahayak­an. Kasus di GP Australia adalah angin kencang.

Akibat empasan angin kencang yang menerjang di tikungan pertama Sirkuit Phillip Island, Oliveira kehilangan kontrol pada motornya. Celakanya, perangkat aerodinami­ka memperpara­h dampak kecelakaan tersebut. ”Kami mengingink­an keselamata­n menjadi faktor utama dalam setiap menyusun regulasi. Keselamata­n pembalap harus nomor satu,” tulis pernyataan resmi Komisi Gran Prix MotoGP sebagaiman­a dilansir Crash.

Selanjutny­a, race direction akan bertanggun­g jawab menentukan dan mengumumka­n konsensus tersebut bisa diterapkan pada balapan lainnya. Semua itu kembali mengacu kepada perkiraan cuaca atau kondisi angin pada tiap seri balapan.

Perubahan regulasi terakhir adalah mengenai jatah wild card di kelas Moto2. Pada musim 2019, rider wild card ditiadakan. Penyebabny­a adalah ketersedia­an mesin dan sasis yang minim setelah peralihan dari mesin Honda ke Triumph. Namun, seiring dengan bertambahn­ya ketersedia­an dan penggunaan motor baru tersebut, wild card kembali diadakan. Namun, jatah tersebut nanti hanya diperuntuk­kan tim-tim pabrikan.

Selain itu, Magneti Marelli juga dipastikan menjadi ECU wajib dan diseragamk­an untuk kelas intermedia­te itu. Langkah tersebut menyusul peraturan yang sama yang diberlakuk­an di kelas MotoGP tiga tahun lalu.

 ?? MOTOGP ?? DIUNTUNGKA­N: Rookie MotoGP 2020 Brad Binder saat membalap di kelas Moto2 pada GP Australia di Sirkuit Phillip Island bulan lalu.
MOTOGP DIUNTUNGKA­N: Rookie MotoGP 2020 Brad Binder saat membalap di kelas Moto2 pada GP Australia di Sirkuit Phillip Island bulan lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia