Ngebut di Tol Pakai BMW, Bocah Tabrak Pikap
Gunakan Kunci Cadangan, Tidak Izin Orang Tua
SIDOARJO, Jawa Pos – Kecelakaan hebat terjadi di tol Surabaya–Sidoarjo kemarin (7/11). Sebuah BMW tipe 330i yang dikemudikan bocah 15 tahun menabrak pikap yang mengangkut sepeda motor dari arah belakang. Pengemudi pikap terluka parah.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30. Sedan yang dikemudikan Jey (nama samaran) melaju dengan kecepatan tinggi. Di mobil tersebut, dia bersama tiga temannya. Jey berencana belajar kelompok di rumah temannya di Sidoarjo Kota.
Jey melintas di jalan tol dengan cara zig-zag. Rupanya di depan mobil yang dikemudikannya, ada pikap yang dikendarai Nanang Nur Cahyono
J
Di Km 751-600/A tol Sidoarjo, tabrakan pun tak terelakkan. Bahkan, saking kerasnya tabrakan, bak pikap sampai hancur. Nanang juga terluka parah di bagian kepala.
Jey dan tiga temannya selamat. Jey masih dimintai keterangan oleh polisi terkait kejadian tersebut.
Kanit PJR Tol Waru II AKP Amar Hadi Susilo menjelaskan bahwa pengemudi BMW tidak mampu menguasai mobil dengan mesin turbo 4 silinder berkapasitas 1.998 cc itu. ’’Dari olah TKP, sedan melaju kencang lebih dari 100 km/jam. Sangat berbahaya,” ungkapnya. Maklum, mobil tersebut bisa berakselerasi dalam waktu 5,8 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam.
Saat diperiksa, Jey mengaku pergi ke Sidoarjo tanpa izin orang tua. Dia mengambil mobil dari garasi dan membawanya ke Sidoarjo. ’’Dia memakai kunci cadangan,” jelas Amar.
Hingga berita ini ditulis, pihaknya masih memeriksa bocah tersebut di pos induk PJR Tol Jatim II. Termasuk menunggu kedatangan orang tua Jey untuk penyidikan lebih lanjut.
Akibat kecelakaan tersebut, kondisi lalu lintas macet hingga 1 kilometer. ’’Kondisi pikap rusak parah. Demikian juga muatan tiga sepeda motor,” katanya.
Terpisah, Kanitlaka Polresta Sidoarjo AKP Sugeng Sulistiyono berharap peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi para orang tua. ’’Jangan memberikan fasilitas kendaraan bermotor untuk anak di bawah umur,” tegasnya.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Selama operasi Zebra Semeru 2019 di Sidoarjo yang berakhir Selasa (5/11), tercatat 3.297 surat tilang melayang kepada para pengemudi di bawah umur. Perinciannya, 3.078 pengendara roda dua dan 219 pengemudi roda empat. ’’Harus lebih tegas sebelum anak-anak terlibat kecelakaan lalu lintas,” tandasnya.
Kematian Lettu Arif Aryo Prakoso memang masih menyisakan teka-teki. Sebab, menurut keluarga korban, dia tak memiliki riwayat penyakit. Rio juga tak pernah mengeluhkan apa pun. Karena itu, setelah diidentifikasi tim inafis dan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal), jenazah korban langsung dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk diotopsi.
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mendatangi langsung tempat kejadian perkara (TKP). Dia memimpin proses identifikasi di lokasi.
Hanya, perwira dengan dua melati di pundak itu enggan berkomentar panjang. Sebab, yang menjadi korban adalah anggota TNI-AL.
Sudamiran tidak menampik bahwa saat ditemukan, kepala korban tertutup kresek. Namun, polisi asal Ngawi itu menyebut tidak ada tanda penganiayaan pada tubuh korban. ’’Nihil bekas kekerasan,” ucapnya. ’’Konfirmasi lebih lanjut sebaiknya ke AL langsung,” tambahnya.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada II Letkol Laut (P) Djawara H.T. Whimbo mengatakan sudah mendengar soal meninggalnya Lettu Arif. Dia membenarkan bahwa korban merupakan anggota TNI-AL yang bertugas di Koarmada II. ’’Memang benar. Yang bersangkutan anggota (TNI-AL, Red),” katanya.
Hanya, terkait penyebab dan kronologinya, Whimbo belum bisa memaparkannya secara detail. ’’Yang jelas, Pomal sudah bergerak. Nanti kami beri informasi selanjutnya,” tegas Whimbo.