Jawa Pos

Dewan Minta Jalur Pedestrian Diganti dengan Batu Alam

-

SURABAYA, Jawa Pos – Banyaknya jalur pedestrian yang rusak menjadi pembahasan utama dalam rapat di Komisi C DPRD Surabaya kemarin (7/11). Para legislator meminta bahan konstruksi­nya diganti. Sementara itu, pemkot masih mempertimb­angkan besaran biaya.

Menurut anggota komisi C Wiliam Wirakusuma, bahan keramik yang selama ini dipakai mudah rusak. Apalagi jika ada kendaraan yang mokong dengan naik ke trotoar. Keramik yang sudah bagus jadi pecah semua.

Selain itu, politikus PSI tersebut menilai penggunaan keramik justru menghabisk­an banyak biaya. Memang, dari segi anggaran, bahannya lebih murah. Tapi, pemelihara­an dan perawatann­ya butuh biaya yang lebih banyak. ”Walaupun lebih murah, tapi tidak tahan lama. Jadi, harus bolakbalik mengganti,” tutur dia.

Di sisi lain, Ketua Komisi C Baktiono mengaku sudah mengunjung­i beberapa kota untuk studi banding. Mulai Semarang, Jogja, sampai Kediri. Menurut dia, beberapa kota tersebut sudah menggunaka­n batu alam sebagai bahan lantai jalur pedestrian. ”Atau semacam granit. Itu lebih bagus,” katanya.

Politikus PDIP tersebut mengatakan, dari segi biaya pembanguna­n, penggunaan batu alam memang lebih mahal. Tapi, konstruksi itu tidak mudah rusak. Jadi, biaya pemelihara­an dan perawatan tidak membengkak. ”Bisa tahan sampai sepuluh tahun itu,” ucapnya.

Karena itu, dia meminta konstruksi lantai jalur pedestrian diganti semua pada 2020. Khususnya yang berada di tengah kota. Banyak yang sudah terlihat tidak terurus dan rusak.

Dia mencontohk­an jalur pedestrian di sepanjang Jalan Basuki Rahmat. Juga jalur pejalan kaki di Jalan Panglima Sudirman dan Urip Sumoharjo. Banyak bagian jalur pedestrian yang rusak. Keramiknya pecah-pecah.

Kondisi serupa terlihat di Jalan Raya Darmo. Ada pula beberapa titik di Jalan Raya Diponegoro yang menjadi sorotan. ”Masih banyak. Jadi, tolong, lebih baik itu diganti,” kata anggota dewan lima periode tersebut.

Menanggapi pendapat para wakil rakyat, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati tetap keukeuh bahwa penggunaan keramik lebih baik. Selain hemat biaya, bahan keramik mudah dibersihka­n. ”Bahan lain itu berpori. Jadi, mudah bau kalau terkena tumpahan kuah atau limbah makanan,” ucapnya.

Meski demikian, Erna menyatakan, saran dan masukan dari dewan akan dipertimba­ngkan. Pihaknya akan membuat kajian terkait dengan penggantia­n konstruksi keramik. ”Itu perlu dikaji lagi lebih lanjut. Nanti dibahas bersama tim dari dinas,” jelasnya.

 ?? HARIYANTO TENG/JAWA POS ?? MENGELUPAS: Jalur pedestrian Jalan Rajawali yang sudah rusak. Dewan meminta pemkot mengganti dengan material yang lebih kuat.
HARIYANTO TENG/JAWA POS MENGELUPAS: Jalur pedestrian Jalan Rajawali yang sudah rusak. Dewan meminta pemkot mengganti dengan material yang lebih kuat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia