Jawa Pos

Bakal Tutup TL Balongsari

- Penataan di Kawasan Pasar Simo Gunung

SURABAYA, Jawa Pos – Dinas perhubunga­n sigap merespons masalah alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) di kawasan Jalan Raya Balongsari. Tim dari analisis manajemen dan rekayasa lalu lintas sudah melakukan survei secara langsung di lapangan. Nanti perlu dilakukan rekayasa ulang sesuai dengan perubahan geometris jalan saat ini.

Hal itu disampaika­n Kasi Penyediaan Prasarana Lalu Lintas Dinas Perhubunga­n Prasetyo Prambayant­o kemarin. Dia menjelaska­n, dulu bentuk jalan di sekitar APILL Jalan Raya Balongsari tidak seperti itu. Sebab, ada pengerjaan proyek box culvert saat itu.

Nah, APILL terpasang sebelum bentuk jalan seperti sekarang.

’’Sudah disurvei. Jadi, memang ada perubahan geometris. Nanti hasilnya terlihat,’’ katanya. Dia mengungkap­kan, APILL di sekitar bundaran Balongsari–Tandes– Margomulyo akan dipriorita­skan. Artinya, terkait dengan perkembang­an jumlah kendaraan dan perubahan jalan di jalur itu, dibutuhkan pengaturan dengan traffic light (TL) agar lalu lintas lebih tertata.

Prasetyo menjelaska­n, TL di sekitar Raya Balongsari berada di area jalan minor sehingga perlu dikaji lebih dulu. Nanti diberlakuk­an beberapa opsi lanjutan. ’’Ada opsi TL itu ditutup total. Nanti diatur arah lalu lintasnya,’’ ucapnya.

Salah satu yang dipertimba­ngkan adalah unsur keamanan. Jika memang TL tersebut dinonaktif­kan, bakal ada jalur lain yang bisa digunakan. Pengendara yang melaju dari selatan, yakni area Balongsari Tama, ke Raya Balonsari sisi timur harus menggunaka­n U-turn di sisi barat.

Sebaliknya, pengendara yang melaju dari barat menuju selatan bisamenggu­nakanbunda­ranMargomu­lyountukme­mutar.Namun,hal itu tetap harus dikaji lebih dulu.

Sementara itu, Kapolsek Tandes Kompol Kusminto menjelaska­n bahwa posisi TL di persimpang­an kawasan Balongsari cukup bagus. Selain itu, di sama tidak sampai terjadi kepadatan arus lalu lintas. ’’Tidak ada masalah. Posisi APILL tersebut cukup bagus. Enggak bikin macet. Kondisi jalan juga landai saja,” katanya.

SURABAYA, Jawa Pos – Pemkot terus menata kawasan Pasar Simo Gunung. Sejak Jumat lalu (1/11), para pedagang kaki lima (PKL) tidak bisa berjualan seenaknya. Waktu berjualan mereka diatur sesuai dengan surat yang telah diterbitka­n pemkot.

Hal itu dilakukan agar PKL tidak mengganggu arus lalu lintas di sekitarnya.Sebelumnya,paraPKL dipasartum­pahtersebu­tberjualan ditrotoar.Kehadiranm­erekamengu­ndangkonsu­menuntukme­markir kendaraann­ya di tepi jalan.

Akibatnya, pergerakan arus lalin untuk jalan sisi selatan maupun utara terhambat. Baik kendaraan yang bergerak dari arah Jalan Simokalang­an maupun jalur Banyu Urip. Kini, kondisi semacam itu mulai berkurang.

’’Sekarang lapak pedagang tidak lagi berada di atas trotoar. Mereka mau berpindah ke belakang. Jadi, enggak seperti sebelumnya yang mepet tepi jalan,” kata Camat Sukomanung­gal La Koli kemarin (7/11). Dia mengatakan, yang juga menjadi perhatian adalah kendaraan bermotor yang parkir di tepi pasar tersebut. Pemkot pun memberikan aturan agar kendaraan itu tidak mengganggu arus lalu lintas.

La Koli menambahka­n, sejak Jumat para pedagang hanya boleh berjualan dalam waktu tertentu. Terutama pada jam-jam sibuk saat pagi atau sore. Ketentuan itu sudah disosialis­asikan kepada pedagang. Mayoritas memahami surat edaran tersebut.

Menurut dia, pihak kecamatan beserta kelurahan setempat sebenarnya­sudahberka­li-kalimemper­ingatkanpe­dagangagar­menghindar­iwaktuberj­ualanyangr­awan mengakibat­kan jalan tersendat. Pedagangju­gadimintau­ntukmenemp­atkanlapak­agakkebela­kang.

’’Kami sudah menempatka­n petugas satpol PP kecamatan, kelurahan, serta bantuan dari pusat untuk nge-pam di lokasi pasar,” katanya. Pengamanan itu dilakukan sejak dua bulan terakhir.

Selama ini, kedua badan jalan sisi utara dan selatan ditempati banyak PKL. Tercatat, setahun sebelumnya, ada sekitar 60 PKL yang berjualan. Jumlah tersebut diyakini bertambah tahun ini.

Evaluasi pun bakal dilakukan pemkot untuk memantau perkembang­an penataan kawasan itu. ’’Nanti juga dikaji. Yang terpenting, kesadaran pedagang sekitar dan masyarakat juga,” ujarnya.

 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? TERPASANG: Alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) di kawasan Jalan Raya Balongsari.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS TERPASANG: Alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) di kawasan Jalan Raya Balongsari.
 ?? ALLEX QOMARULLAH/JAWA POS ?? ALAT BERAT: Pekerja pembetonan Jalan Osowilangu­n arah Gresik menggunaka­n ekskavator untuk membongkar aspal kemarin.
ALLEX QOMARULLAH/JAWA POS ALAT BERAT: Pekerja pembetonan Jalan Osowilangu­n arah Gresik menggunaka­n ekskavator untuk membongkar aspal kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia