SD Ciputra Wajibkan Membaca 15 Menit Sehari
SURABAYA, Jawa Pos – Suasana ruang perpustakaan lantai 3 Sekolah Dasar Ciputra tampak ramai kemarin (7/11). Para siswa tampak sibuk dengan buku bacaan mereka masing-masing. Sebagian siswa tampak berdiskusi dengan guru pembimbing yang juga aktif menceritakan isi buku di tangan para siswa.
Misalnya, yang dilakukan Queen Preciouss Gunawan, Kimberly, Liusi Fidel, dan Celine bersama Merry Inggarwati, pustakawan SD Ciputra. Di meja pojok barat perpustakaan lantai 3 itu, para siswa kelas empat tersebut mendengarkan penjelasan Merry tentang buku sejarah berbahasa Inggris itu. Suasana tersebut bisa ditemukan setiap hari di ruang perpustakaan SD di kawasan CitraLand itu. Setiap hari, selalu ada ada pengunjung. Baik kunjungan siswa secara mandiri yang membaca atau meminjam buku maupun kunjungan setiap kelas I–VI.
Merry menyatakan, setiap kelas memang memiliki program belajar di perpustakaan. Setiap kelas berkunjung ke perpustakaan satu hingga dua kali dalam seminggu. Tidak hanya untuk membaca, tapi juga melakukan penelitian sesuai kemampuan masing-masing.
Program belajar itu ternyata efektif mendorong anak-anak untuk sadar membaca sejak dini. ’’Karena dilatih dan dibiasakan dengan membaca setiap hari, mereka jadi terbiasa dengan budaya literasi,’’ kata Merry. Siswa maupun para guru di sekolah itu juga wajib membaca 15 menit sehari.
’’Jadi, setiap hari sekitar pukul 12.30–12.45, setelah makan siang, anak-anak sudah harus membaca buku 15 menit. Itu wajib,’’ tegasnya. ’’Jadinya, sekarang tanpa disuruh, anak sudah langsung membaca sendiri sampai jam tersebut,’’ sambungnya.
Menurut dia, meningkatkan minat membaca saat ini memang perlu dilakukan semua pihak. Bukan hanya sekolah, melainkan juga orang tua dan masyarakat harus berperan aktif mendorong anak-anak untuk membaca.