Sukses Olah Rosela Jadi Beragam Produk
GRESIK, Jawa Pos – Program Gresik Bisa (Bersih, Indah, Sejuk, dan Asri) 2019 seolah menjadi etalase bagi warga untuk saling unjuk keunggulan dan inovasi di bidang penataan lingkungan. Selain itu, event yang dihelat Pemkab Gresik dan Jawa Pos tersebut membuka mata, ternyata kepedulian warga dalam menghijaukan lingkungannya sangat tinggi.
Saat tim penilai sambang ke kampung-kampung dan sekolah peserta Gresik Bisa 2019, selalu ada temuan-temuan baru dan menarik. Di RT 2, RW 2, Kelurahan Ngipik, Gresik, misalnya, ternyata kawasan permukiman itu sudah dikenal sebagai salah satu penghasil tanaman rosela. Warga juga sudah berhasil mengolah tanaman tersebut. ”Mulai teh, sirup, hingga kopi dari biji rosela,” kata Ketua RT Gatot R. Handoyo.
Demikian juga saat tim penilai datang ke RT 4, RW 1, Kelurahan Kramat Inggil. Di setiap rumah, warga membudidayakan rosela. Tanaman itu diolah menjadi komoditas yang bernilai ekonomi. Warga juga telah memiliki sejumlah program lain di bidang lingkungan. Mulai pengolahan sampah mandiri hingga penerapan sistem
SMS (sehari menanam satu).
Sementara itu, warga di RT 2, RW 2, Kelurahan Tlogopatut, Gresik, membuat kreasi pengolahan sampah dengan dipadu pembibitan. Caranya, melalui sistem komposter mandiri. ”Yakni, alat yang menggabungkan antara komposter dan media tanam,” kata Ketua RT 2 Andi Suprapto.
Di RT 1, RW 6, Kelurahan Sidorukun, selain menerapkan beragam program penataan lingkungan, warga memiliki budi daya ikan lele. Begitu pula di RT 2, RW 6, Kelurahan Sidorukun. Meski berstatus peserta pemula, warga menunjukkan sistem pengolahan limbah air menjadi sumber air alternatif.