Jawa Pos

Kampung Bibis Jadi Penopang Kawasan Cagar Budaya

-

SURABAYA, Jawa Pos – Kampung Bibis di Kelurahan Bongkaran, Pabean Cantian, bakal menjadi pendukung untuk menghidupk­an kawasan cagar budaya di sekitar Jalan Karet. Salah satunya adalah Musala Thariqul Jannah.

Hal itu dilakukan dengan mendata spot-spot yang dianggap potensial. Kemarin (7/11) belasan anggota pegiat sejarah beserta Dinas Perpustaka­an dan Arsip (Dispusip) Surabaya melakukan survei di Jalan Bibis. Ada sejumlah bangunan lawas yang dikunjungi.

Salah satunya Musala Thariqul Jannah di dekat pintu masuk Jalan Bibis I. Musala tersebut sudah tua. Berdasar tanda waktu yang terdapat di atas tempat imam, musala itu dibangun pada tahun 1231 Hijriah atau 1810 Masehi. ’’Kami optimistis musala ini akan menarik wisatawan. Arsitektur­nya masih bagus,’’ kata Kepala Dispusip Surabaya Musdiq Ali Suhudi.

Dari survei itu, dispusip akan menggali lebih banyak cerita dan membuat narasi mengenai tempat ibadah lawas. Termasuk sejarah dan siapa saja tokoh yang pernah menggunaka­nnya. Saat ini Musala Thariqul Jannah menjadi tetenger utama di Kampung Bibis. Rumah ibadah itu memiliki dua lantai. Menariknya, lantai atas dirangkai dari kayu jati berusia tua. Namun, bangunan masih terlihat kukuh.

Selain musala, ciri khas Kampung Bibis adalah keberadaan rumah-rumah ulama. Salah satu bangunan yang masih utuh adalah kediaman Kiai Utsman Al Ishaqy, yaitu ayahanda KH Ahmad Asrori Al Ishaqi, pendiri Ponpes Al Fithrah Kedinding. Arsitektur rumah di nomor 5 itu masih utuh. Termasuk jendela dan pintu.

Musdiq menjelaska­n, pemerintah tidak saja melakukan pengkajian di situs lawas. Mereka juga mendatangi warga untuk memberikan sosialisas­i. ’’Kami ingin bangunan dijaga. Pasti inginnya bisa difungsika­n lagi,’’ katanya.

Sebab, kata dia, banyak gudang lawas di sekitar Jalan Karet yang tak difungsika­n. Padahal, bangunanny­a masih kuat. ’’Kami optimistis gudang-gudang akan buka kembali seusai Jalan Karet ramai didatangi wisatawan,’’ ungkap Musdiq.

Pegiat sejarah Nanang Purwono menambahka­n, Kampung Bibis memerlukan sentuhan pemerintah. Akses masuk ke kawasan bersejarah itu perlu ditata lagi. ’’Secara arsitektur cukup oke. Akan jadi spot foto jika ditata lagi,’’ jelasnya.

 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? SPOT BARU: Belasan pegiat sejarah dan pegawai Dispusip Surabaya menyurvei Musala Thariqul Jannah.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS SPOT BARU: Belasan pegiat sejarah dan pegawai Dispusip Surabaya menyurvei Musala Thariqul Jannah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia