Jawa Pos

Nonton TV tanpa Batas, Anak Alami Speech Delay

-

SURABAYA, Jawa Pos – Membiasaka­n anak nonton televisi tanpa batas bisa berpengaru­h negatif pada tumbuh kembangnya. Begitu juga bila sejak dini anak terpapar handphone. Anak lebih suka main handphone daripada bicara.

Hal itu dialami anak berusia dua tahun. Inisialnya A. Anak tersebut mengalami speech delay. Kasusnya ditangani Dinas Pengendali­an Penduduk, Pemberdaya­an Perempuan dan Perlindung­an Anak (DP5A) Surabaya. Kabid Kesejahter­aan Keluarga DP5A Surabaya Anto Handiono mengatakan, orang tuanya datang dengan keluhan anaknya tak lancar bicara. ”Ibunya melihat anak-anak tetangga dengan usia yang sama sudah lancar bicara. Lha, anaknya kok diam saja,” terangnya saat ditemui kemarin (7/11) di ruang kerjanya.

Dugaan awal mengarah pada

Konseling Keluarga Umum :

keluarga

*) Januari– September 2019

Konseling ABK Terbanyak

speech delay yang disebabkan kecanduan tontonan dan permaian di ponsel pintar. Indikasi tersebut mengacu pada observasi

Autism Spectrum Disorder (ASD) 15 orang

Attention Deficit Hyperactiv­ity Disorder (ADHD)

14 orang

Kesulitan Belajar Khusus 13 orang

Disabilita­s Intelektua­l 11 orang Down Syndrome

8 orang

Lain-lain

26 orang

yang dilakukan dengan memberikan rangsangan pada saraf telinga. Hasilnya, A merespons rangsangan tersebut.

Petugas lantas mengobserv­asi kebiasaan anak di rumah. Saat itu, ditemukan kenyataan bahwa anak menonton TV tanpa batas waktu. ”Bangun tidur langsung diputarkan kartun di TV. Nanti rewel, ditontonin TV lagi atau dikasih ponsel,” terangnya. ”Kebiasaan itu pun menegaskan bahwa anak jarang diajak bicara ketika di rumah,” lanjutnya.

Sepanjang Januari–Oktober, DP5A sudah menangani 190 konseling keluarga ABK. Orang tua dibimbing agar bisa menangani dan mendamping­i anakanak mereka yang berkebutuh­an khusus. Orang tua juga dibantu untuk bisa berdamai dengan diri sendiri. ”Meyakinkan mereka bahwa ini bukan aib. Tapi justru ladang pahala dan surga bagi orang tua yang terpilih untuk membesarka­n anak spesial,” ujar Kepala DP5A Surabaya Chandra Oratmangun.

 ??  ??
 ?? Sumber: Dinas Pengendali­an Penduduk, Pemberdaya­an Perempuan, dan Perlindung­an Anak (DP5A) ??
Sumber: Dinas Pengendali­an Penduduk, Pemberdaya­an Perempuan, dan Perlindung­an Anak (DP5A)
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia