Jawa Pos

Gagal Gabung Green Force karena Surat Panggilan Tak Sampai di Tangan

Putra Sinar Giri (PSG) lolos ke babak semifinal Liga 3 zona Jatim. Sang pelatih, Khoirul Anam, berperan penting terhadap performa moncer tim besutannya itu.

-

BAGUS PUTRA PAMUNGKAS, Gresik

ANDAIKAN surat itu sampai di tangan, garis hidup Khoirul Anam bisa saja berubah. Dia ingat betul momentum tersebut. Tepatnya pada 1992. Khoirul mendapat kabar bahwa dirinya akan mendapat panggilan memperkuat tim Persebaya Surabaya.

Bagaikan mimpi yang menjadi nyata. Maklum, Anam muda merupakan pemain tim internal Persebaya. Dia berseragam Sasana Bhakti kala itu. Dia tidak sendirian. I Putu Gede, kabarnya, juga akan mendapat panggilan. Tetapi, sayang, impian Anam dan I Putu Gede harus kandas. Sebab, surat panggilan dari Persebaya yang dia nanti-nanti tak kunjung tiba.

Hal itu membuatnya harus mengubur mimpinya berseragam Green Force –julukan Persebaya. Lantas, apa penyebab surat panggilan tersebut tak kunjung tiba? ’’Saya kurang tahu, ya. Apa memang dari pihak Persebaya yang tidak jadi panggil saya. Atau dari pihak manajemen Sasana Bhakti yang tidak kasihkan surat itu ke saya?’’ katanya kepada Jawa Pos.

Dia kubur misteri itu dalam-dalam. Dia tak mau mengingat momentum itu lagi. Baginya, semua sudah berlalu. ’’Sudahlah, Mas. Itu masa lalu. Mungkin Allah kasih rezeki saya bukan di bola, tapi jadi pegawai,’’ tambah dia. Setelah itu, Khoirul memang tidak melanjutka­n karir sepak bolanya. Dia menjadi karyawan di salah satu perusahaan.

Meski sudah menjadi karyawan, darah sepak bola masih mengalir deras di tubuhnya. Karena itu, dia kemudian terjun ke dunia kepelatiha­n. Musim ini dia menangani PSG. Meski punya DNA Persebaya, dia merasa ilmunya di Sasana Bhakti tak terlalu berdampak di dunia kepelatiha­n. ’’Kayaknya sih nggak berpengaru­h, ya,’’ terang pria berkacamat­a itu.

Dia punya filosofi sendiri untuk menangani tim. ’’Kuncinya adalah kebersamaa­n, kedekatan, saling percaya, dan ada rasa tanggung jawab,’’ tambah Anam.

Hal itulah yang dia terapkan bersama PSG musim ini. Hasilnya? PSG mampu menembus babak semifinal Liga 3 zona Jatim. Sekaligus menyegel satu tempat di Liga 3 Regional Jawa.

Padahal, secara materi pemain, PSG bisa dibilang biasa saja. Tetapi, tangan dingin Anam mampu mengubah semuanya. Pemain bisa menunjukka­n kualitas terbaik. Lolos ke babak empat besar adalah capaian bagus. Meski begitu, dia tak mau jemawa. Sebab, hal itu dianggap bisa membuat performa timnya anjlok.

Musim ini Khoirul Anam punya target tinggi untuk PSG. Yakni, membawa timnya lolos ke Liga 2 musim depan. Dia sadar cukup berat untuk meraih target tersebut. Namun, dengan mental khas Persebaya, dia tak mau kalah sebelum berperang. ’’Kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat Gresik. Khususnya pada pencinta sepak bola Gresik. Semoga keinginan kami lolos ke Liga 2 bisa terwujud,’’ harapnya.

 ?? INSTAGRAM ?? BERTANGAN DINGIN: Khoirul Anam (tengah) berhasil membuat Putra Sinar Giri menjadi tim yang kompak dan sulit dikalahkan.
INSTAGRAM BERTANGAN DINGIN: Khoirul Anam (tengah) berhasil membuat Putra Sinar Giri menjadi tim yang kompak dan sulit dikalahkan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia