Diselingi Kampanye Bawa Botol Minum
PENGESAHAN APBD 2020 juga disisipi deklarasi pengurangan sampah plastik di semua agenda rapat DPRD Surabaya. Karena itu, seluruh anggota dewan diminta membawa botol minum sendiri.
’’Jadi, nanti enggak disediakan lagi air minum kemasan. Bawa botol kayak kami ya,’’ ujar Pemimpin Sidang Paripurna A.H. Thony sambil mengangkat botol yang dibawa. Pimpinan sidang lainnya, Adi Sutarwijono, Laila Mufidah, dan Reni Astuti, juga membawa botol minum. Sementara itu, Wali Kota Tri Rismaharini turut serta membawa botol minum sendiri
J
Beberapa anggota dewan juga membawa botol minum. Namun, di meja mereka masih terdapat botol air minum dalam kemasan (AMDK) yang dibagikan sebelum rapat dimulai.
Thony merasa pengurangan sampah plastik perlu dicontohkan para wakil rakyat. Dia berharap kampanye tersebut bisa dilakukan seluruh anggota dewan saat bertemu dengan para konstituennya.
Pengurangan sampah plastik juga bakal menghemat biaya pembelian AMDK untuk anggota DPRD Surabaya. Sebagai gantinya, akan disediakan minuman dalam galon yang disebar di ruang-ruang rapat. ’’Kalau enggak bawa botol, nanti disediakan gelas. Jangan khawatir,’’ lanjut politikus Partai Gerindra tersebut.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengatakan, sampah plastik bisa semakin berkurang jika PDAM bisa menyalurkan layanan air siap minum langsung dari keran. Sudah ada ratusan pelanggan di Ngagel Tirto yang mendapatkan layanan itu. ’’Jika air tersebut disebarkan di instansiinstansi pemerintahan, efeknya akan lebih besar,’’ paparnya. Selain di DPRD Surabaya dan balai kota, dia berharap keran air siap minum disebar di kantor kecamatan, kelurahan, dan puskesmas.