Penuh Improvisasi hingga Dialog di Luar Skenario
Drama Kolosal Hari Pahlawan Libatkan Pejabat Pemkab
GRESIK, Jawa Pos – Peringatan Hari Pahlawan yang digelar pemkab kemarin (10/11) dikemas tidak biasa. Tidak sekadar upacara, momen itu dimeriahkan sajian drama kolosal.
Pemainnya adalah Bupati Sambari Halim Radianto, Wabup M. Qosim, serta para pejabat dan pegawai Pemkab Gresik. Total ada 500 pemain yang terlibat dalam drama kolosal itu.
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto memerankan tokoh utama Bung Tomo. Qosim berperan sebagai KH Hasyim Asyari. Drama kolosal tersebut mengambil tema Pertempuran 10 November.
Cerita diawali mendaratnya tentara sekutu di Surabaya di bawah komando Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby yang diperankan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata A.H. Sinaga. Tentara Belanda itu mengibarkan bendera di Hotel Yamato.
Pengibaran bendera itulah yang membuat arek-arek Suroboyo murka. Sebab, mereka sudah menginjak-injak harga diri dan martabat Indonesia sebagai negara berdaulat.
Momen klimaks drama kolosal itu terjadi saat peperangan arekarek Suroboyo melawan pasukan yang dipimpin Mallaby. Sang jenderal terbunuh. Dalam adegan itu, Sambari yang berperan sebagai Bung Tomo berusaha membakar semangat para pejuang. Pada sesi lain, adegan KH Hasyim Asyhari yang diperankan Qosim menyampaikan resolusi jihadnya.
Bambang Hermanto, sutradara drama kolosal yang baru pertama diperankan para pejabat di lingkungan Pemkab Gresik, mengaku puas. Sebab, mereka hanya sekali berlatih. ’’Bahkan, saya melihat ada beberapa dialog di luar skenario, tapi tampak pas dan cerdas. Improvisasinya bagus,’’ kata Bambang.