Salurkan Bantuan Kapal untuk Nelayan
SURABAYA, Jawa Pos – Pemerintah pusat yang diwakili Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya bagi-bagi kapal untuk nelayan di pesisir utara. Ada sepuluh alat penangkap ikan yang diberikan secara gratis dan bertahap. Kapal-kapal itu dibeli dari dana alokasi khusus (DAK) 2019.
Alat angkutan anyar dipamerkan di sekitar Kali Greges kemarin. Ada tiga kapal hijau yang siap dipakai melaut. Seluruhnya berukuran 3 GT. Petugas penyuluh lapangan (PPL) Kecamatan Asemrowo DKPP Surabaya Jakfar menjelaskan, kapal tidak diberikan secara kosongan kepada nelayan. Angkutan akan dilengkapi jaring dan mesin. Penerimanya tiga kelompok usaha bersama nelayan (KUBN) di Kelurahan Tambak Sarioso.
’’Tujuh kapal sudah selesai dibagikan dan beroperasi. Ini tiga kapal terakhir untuk program bantuan 2019,’’ kata Jakfar. Menurut dia, nelayan di Kecamatan Asemrowo masih berpotensi mendapat bantuan serupa tahun depan. Mereka telah mengajukan permintaan delapan kapal lagi tahun ini.
Jakfar menegaskan bahwa kapal tidak diberikan untuk perseorangan. Karena itu, pengelolaannya menjadi tanggung jawab KUBN. Alat tangkap ikan boleh disewa untuk melaut. Syaratnya, seluruh KUBN menyetujui. ’’Belum semua nelayan memiliki kapal sendiri. Jadi, bantuan sangat penting,’’ kata Jakfar. Dia menjelaskan, nelayan-nelayan yang belum memiliki kapal nggandol ke temannya. Hal itu menghambat produktivitasnya.
Program bantuan kapal dari DAK diusulkan secara kelompok. Namun, tidak semua KUBN di Asemrowo bisa mengusulkan. Dari 21 kelompok, ada tiga yang tak bisa mendapat bantuan. ’’Mereka masih berbadan hukum. Jadi, belum bisa meminta bantuan,’’ tegas Jakfar. Dia mengklaim kapal dari DAK cukup membantu. Sebab, harga alat penangkap ikan 3 GT cukup mahal. Nilainya bisa Rp 15 juta–20 juta. Itu belum termasuk mesinnya.