Terdapat Candi Pra-Majapahit di Desa Banjarsari
SIDOARJO, Jawa Pos – Komunitas Sidoarjo Masa Kuno mengadakan jelajah jejak bencana yang menghancurkan Majapahit di Kota Delta kemarin (10/11). Mereka keliling ke candi-candi.
Titik awal di Candi Tawangalun, Sedati. Selama 30 menit mereka berdiskusi dan membahas monumen sejarah tersebut. Tur berlanjut ke candi di Desa Banjarsari. Lokasinya tepat di makam desa. Candi itu merupakan salah satu yang menarik. Sebab, jarang ada yang tahu.
Bahkan, candi tersebut belum dikelola Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan. Lokasinya tidak berkumpul di satu tempat, tetapi bertebaran di makam. Ada beberapa yang berusaha memindahkannya. Untung, warga selalu mengetahuinya.
Salah satu ragamnya adalah yoni berceret atau bercorak ular. Diameternya sekitar 60 sentimeter. ’’Ini bentuknya benar-benar ular, menunjukkan kalau ini pra-Majapahit,’’ kata Dr Sudi Harjanto, ketua komunitas tersebut.
Sebab, lanjut dia, peninggalan Majapahit cenderung ke naga. Selain itu, ada dorpel atau bagian pintu candi. Namun, hanya bagian bawahnya. Juga, terlihat ada dua lingga yang tersebar di lokasi sekitar 20 meter di lingkungan makam. ’’Konon dari cerita warga ada batu berukir, kemungkinan arca durga, agastia, ganesha,’’ lanjut Ubaidillah Faqih, anggota komunitas Sidoarjo Masa Kuno.
Karena waktu yang sangat lama, banyak yang hilang. Namun, di sekitar lokasi masih banyak batu bata kuno yang berserakan. ’Harapannya dinas terkait bisa mengelola. Karena sejarahnya kaya, dulu di sini ramai. Buktinya ada candi, sekarang persawahan kan,’ papar Sudi. Menurut dia, kawasan tersebut runtuh karena gempa bumi. Akibatnya, warga meninggalkannya. ’’Termasuk di sekitar Candi Tawangalun, kan tidak ada bangunan. Baru-baru ini saja dibangun,’’ tuturnya.