Jawa Pos

Anis dan Fahri Pimpin Partai Gelora

Akui Banyak Mantan Kader PKS yang Bergabung

-

– Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia secara resmi diperkenal­kan ke publik kemarin (10/11). Bertempat di sebuah kafe di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, momen tersebut dihadiri ratusan orang. Mereka adalah para inisiator dan pimpinan pengurus wilayah tingkat provinsi.

Sebagian besar yang hadir mengenakan jaket putih cerah. Di bagian dada kiri terdapat lambang partai. Berbentuk bundaran bulat dengan kombinasi warna merah, putih, biru laut, dan biru toska. Di bawah lambangnya tertulis ”Gelora Indonesia”. ”Kegiatan hari ini (kemarin, Red) menandai bahwa partai ini sudah lahir,” kata inisiator Partai Gelora Anis Matta kemarin.

Anis akhirnya ditunjuk sebagai ketua umum Partai Gelora. Mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dipilih secara aklamasi melalui rapat konsolidas­i sejak Sabtu (9/11). Sementara itu, Fahri Hamzah menjabat wakil ketua umum. Posisi sekretaris dijabat Mahfudz Siddiq dan bendahara umum dijabat Achmad Riyaldi. Keempatnya adalah mantan anggota DPR dari Fraksi PKS.

Anis Matta tidak menolak bahwa sebagian besar kader Partai Gelora saat ini merupakan mantan anggota PKS. Terutama para inisiator dan pengurus inti tingkat provinsi. Dia juga mengakui bahwa pendirian partai tersebut sedikit banyak dipicu konflik di internal PKS. ’’Itu tidak saya nafikan. Di sini ada Fahri Hamzah. Namun, kami tidak bekerja dengan latar belakang sakit hati,” tegasnya.

Anis berjanji segera melakukan rekrutmen terbuka setelah struktur sampai tingkat kabupaten/kota terbentuk. Fokus saat ini, tambah dia, adalah menuntaska­n pendaftara­n ke Kementeria­n Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) untuk menjadi partai berbadan hukum. Setelah itu, pihaknya akan melakukan deklarasi dan rekrutmen terbuka. ”Mungkin Februari atau Maret (2020, Red),” kata Anis. Target terdekat adalah menatap pilkada 2020 serta Pemilu 2024.

Terkait ideologi, Anis Matta menyampaik­an bahwa Gelora akan menjadi partai terbuka dengan asas Pancasila. Namun, jati dirinya tetap Islam. Sebab, dia bertekad menghentik­an perdebatan tentang polarisasi Islam dan nasionalis. ’’Kalau Anda menanyakan partai Islam atau nasionalis, ya dua-duanya. Ini adalah partai Islam sekaligus nasional. Asasnya Pancasila,” jelas Anis.

Disinggung soal sumber pendanaan partai, Anis mengaku tidak terlalu mempermasa­lahkan. Sumber pendanaan, menurut dia, akan mengikuti ide pendirian sebuah partai. Jika ada narasi besar dan arah perjuangan yang jelas, sumber pendanaan akan timbul dengan sendirinya.

Fahri menambahka­n, Partai Gelora sudah siap berdiri. Seluruh dokumen prasyarat sudah dilengkapi. Dokumen tersebut bahkan sudah diserahkan ke notaris untuk didaftarka­n ke Kemenkum HAM. Biasanya Kemenkum HAM akan bekerja dua bulan untuk memverifik­asi data. ’’Setelah itu resmi deklarasi,” paparnya.

Dia menjelaska­n, jumlah pendiri Partai Gelora mencapai 1.200 orang, tersebar hingga tingkat daerah. Untuk di pusat, jumlah inisiatorn­ya 99 orang. Pihaknya juga telah menunjuk pimpinan inti di 34 provinsi.

Mencakup ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. Pengurus inti tingkat wilayah itulah yang ditugasi untuk membentuk kepengurus­an di tingkat kabupaten/kota.

Fahri juga blak-blakan menjawab tudingan banyaknya kader PKS yang bedol desa masuk Partai Gelora. Menurut dia, tidak ada paksaan bagi mantan kader PKS untuk masuk partainya. Dia justru melihat mantan kader PKS yang loncat ke partainya tidak menemukan masa depan di PKS. Sebab, ungkap dia, banyak sekali larangan yang tidak boleh dilakukan kader. ”Misalnya, kader tidak boleh ngomong, tidak boleh tanya. Iya tidak begitu dong. Parpol kan harus transparan,” imbuhnya.

Sejumlah mantan kader PKS kini menjadi bagian dari Partai Gelora. Di DKI Jakarta ada nama Tri Wisaksana. Mantan wakil ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS itu kini menjabat ketua DPW Partai Gelora DKI Jakarta. Mantan Ketua DPW PKS Jatim Hamy Wahjuniant­o juga merapat ke Partai Gelora. Selain itu, ada nama Deddy Mizwar, eks kader Demokrat dan mantan wakil gubernur Jawa Barat.

 ?? UMAR WIRAHADI/JAWA POS ?? PARTAI BARU: Anis Matta (dua dari kanan) dan Fahri Hamzah (kanan) bersama para inisiator Partai Gelora di Jakarta kemarin.
UMAR WIRAHADI/JAWA POS PARTAI BARU: Anis Matta (dua dari kanan) dan Fahri Hamzah (kanan) bersama para inisiator Partai Gelora di Jakarta kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia