Siapkan Akses Jalan, Fasilitas Bangun Standar FIFA
Nama Surabaya kembali mencuat di lini internasional. Kali ini, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) berpeluang besar menjadi salah satu tempat perhelatan Piala Dunia U-20 pada 2021. Serangkaian persiapan dilakukan untuk menanggapi kabar baik tersebut.
PIALA Dunia U-20 bakal diikuti oleh 24 negara pada 20 Mei hingga 11 Juni 2021. Pada 24 Oktober lalu, FIFA mengumumkan bahwa Indonesia resmi menjadi tuan rumah event tersebut. Sebanyak 10 stadion disodorkan yakni Gelora Bung Tomo (Surabaya), Gelora Bung Karno (Jakarta), Pakansari (Cibinong), Manahan (Solo), I Wayan Dipta (Gianyar), Mandala Krida (Jogjakarta), serta Gelora Sriwijaya (Palembang). Ada pula Wibawa Mukti (Bekasi), Patriot Candrabaga (Bekasi), dan Si Jalak Harupat (Bandung). Dari 10 nama tersebut, hanya akan dipilih enam stadion yang memenuhi syarat.
GBT memiliki peluang besar untuk jadi stadion yang bakal digunakan. Pemkot Surabaya menyatakan kesiapannya untuk membangun stadion berkapasitas maksimal 60.000 penonton tersebut agar makin memenuhi standar FIFA. Terpilihnya GBT sebagai salah satu area untuk Piala Dunia menjadi kebanggaan tersendiri. Ditunjuk sebagai tuan rumah dalam event olahraga bertaraf dunia itu merupakan momen langka yang disiapkan sematang mungkin.
Serangkaian persiapan jelang perhelatan besar tersebut bakal dilakukan. Di antaranya, membangun dua lapangan pendukung baru sekaligus menyiapkan Gelora 10 November dan Stadion Karanggayam. Akan dipasang pula single seat di GBT pada awal 2020. Perbaikan dilakukan di beberapa area, mulai scoring board hingga tampilan luar stadion. Penerangan stadion yang awalnya 1.400 lux ditambah menjadi 2.400
lux dua tahun ke depan.
Hal detail pun diperhatikan, seperti rumput yang akan ditanam layaknya standar FIFA dan membangun jacuzzi di ruang ganti. Akses menuju stadion yang selama ini jadi kendala juga masuk dalam agenda pembangunan jelang Piala Dunia U-20. Saat ini terdapat dua akses yang biasa dipakai yakni melalui jalan Pakal dan Jalan di bawah tol Surabaya-Gresik.
Akses baru akan disiapkan, yakni dengan menyambungkan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dengan jembatan layang dari tol Surabaya-Gresik menuju Terminal Teluk Lamong. Pembangunan tersebut membuat aksesnya bertambah menjadi tiga. Yakni, jalan Pakal, jalan di bawah tol SurabayaGresik, dan jalan layang yang tersambung menuju JLLB. Pengerjaannya bakal dimulai awal 2020.
Adanya kesempatan emas itu juga sejalan dengan komitmen Pemkot Surabaya untuk mewujudkan mimpi anak-anak bisa menyaksikan perhelatan Piala Dunia U-20 secara langsung. Kabar baik itu juga menjadi suntikan semangat bagi mereka untuk terus menggenjot usaha agar makin berprestasi di lini olahraga.
Talenta-talenta muda akan terinspirasi saat melihat aksi pemain profesional di Piala Dunia U-20 nantinya. Tentu saja hal itu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bibit-bibit atlet muda. Selain mampu memompa semangat anak-anak, dampak lain bakal dirasakan masyarakat. Yakni, mendongkrak ekonomi karena kedatangan banyak warga asing ke area pertandingan Piala Dunia U-20.
Terpilihnya GBT di daftar bidding
venue Piala Dunia U-20 melewati berbagai kronologi. Awalnya, Pada 26 Agustus Asprov Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jatim bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Kemudian, Pemkot Surabaya menulis surat dukungan yang dibawa PSSI ke FIFA sebagai salah satu syarat kesiapan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Usai pelayangan surat dukungan tersebut, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria menemui Risma pada 10 Oktober untuk membahas syarat dari FIFA perihal infrastruktur lapangan dan kesiapan kota.
Seminggu kemudian, diadakan laga uji coba timnas U-19 versus timnas Tiongkok U-21 dalam rangka tes lapangan. PSSI menyatakan stadion telah memenuhi standar. Pada 24 Oktober, FIFA mengumumkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2021 saat general
meeting di Shanghai, Tiongkok. Dalam pertemuan tersebut pula, terdapat 10 stadion yang diajukan dalam daftar bidding venue Piala Dunia tersebut.