Persela Terinspirasi Sukses di Bali
LAMONGAN, Jawa Pos – Saat menantang Persija Jakarta pada Jumat (15/11) nanti, Persela Lamongan tak hanya melawan kesebelasan berjuluk Macan Kemayoran itu sebagai tim. Tetapi, Persela juga harus menghadapi dua tantangan lainnya yang tak kalah berat.
Laskar Joko Tingkir –julukan Persela– harus menghadapi Marko Simic yang sedang on fire. Penyerang Persija itu baru saja mencetak empat gol ketika timnya mengalahkan Borneo FC 4-2 pada Senin (11/11) lalu. Nah, saat Persija bermain dengan Simic yang sedang ganas-ganasnya, Persela justru tak bisa memainkan bomber utamanya, Alex Dos Santos Goncalves. Bukan hanya Alex yang menepi. Tiga pilar pertahanan, yakni Arif Satria, Lucky Wahyu, dan sang kapten, Eky Taufik, juga tak bisa tampil.
”Situasi yang bertolak belakang. Tapi, tidak ada kata pesimistis. Kami masih sangat optimistis bisa mencuri poin layaknya saat melawan Bali United lalu,” kata
KLASEMEN SEMENTARA LIGA 1 (10 BESAR)
1. Bali United
2. Persipura
3. Madura United
4. Borneo FC
5. Arema FC
6. Persib
7. PSS Sleman
8. Tira Persikabo
9. PSM Makassar
10. Bhayangkara FC
L26 26 27 27 27 27 27 27 25 27
M17 12 12 10 12 10 10 9 11 8
S6 8 8 12 5 10 10 11 3 11
K3 6 7 5 10 7 7 7 11 8 pelatih Persela Nil Maizar.
Situasi yang dihadapi Persela jelang lawan Persija tersebut memang tak ubahnya kala bertandang ke markas Bali United beberapa waktu lalu. Saat itu Persela juga kehilangan beberapa pemain pilar. Tak terkecuali lini belakang. Padahal, Serdadu Tridatu –julukan Bali United– memiliki barisan penyerang yang menakutkan. Mereka juga selalu menang di kandang. Tetapi, di luar dugaan, Persela justru berhasil membawa pulang satu poin dari Pulau Dewata. ”Kami ingin mengulang cerita di Bali itu. Apalagi, laga ini sangat krusial bagi kami. Jika mendapatkan poin, kami akan naik. Jika tidak, kami akan semakin turun,” ungkap Nil.
Mantan pelatih tim nasional Indonesia itu menyatakan sudah menyiapkan beberapa plan untuk menghadapi Persija. Plan tersebut menyangkut komposisi pemain di belakang, tengah, dan depan. Semua rencana itu sudah dimatangkan dalam latihan selama sepekan terakhir.
G40 41 43 44 52 37 34 45 35 38 24 29 29 33 45 32 35 43 32 34
P57 44 44 42 41 40 40 38 36 35
PASURUAN, Jawa Pos – Putra Sinar Giri (PSG) sebelumnya tak diperhitungkan dalam perebutan gelar juara Liga 3 Jatim. Secara tradisi, mereka kalah oleh tim-tim lain seperti Persekabpas Pasuruan ataupun Persibo Bojonegoro. Tapi, tim asal Gresik itu mematahkan prediksi. David Faristian dkk berhasil melaju ke final.
Hebatnya, PSG menyegel satu tempat di partai puncak setelah menang melalui drama adu penalti 7-6 atas tuan rumah Persekabpas di Stadion R. Soedarsono, Pasuruan, kemarin sore. Dalam laga kemarin, Persekabpas membuka gol pada menit ke-20 melalui Ali Khumaidi. Kemudian dibalas tiga menit berselang oleh Danny Alvianes. Tuan rumah menjauh lewat gol Bayu Alfarizi (29’) dan Rizko Hardiansyah (34’). PSG memperkecil skor menjadi 2-3 setelah Dani mencatatkan brace pada menit ke-42.
Saat unggul tipis, Persekabpas harus bermain dengan 10 orang. Ali Khumaidi mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-45. Kondisi itu mampu dimanfaatkan tim tamu. Mereka menyamakan skor 3-3 lewat striker Hasbiyanto pada menit ke-82. Karena berakhir imbang, laga dilanjutkan dengan adu penalti. Di babak tostosan, PSG menang 4-3. Kiper Anton Irwansyah mampu menggagalkan dua penalti lawan.
Hasil tersebut benar-benar disyukuri PSG. ’’Laga yang sangat mendebarkan. Alhamdulillah, hasil masih berpihak pada kami,’’ kata Khoirul Anam, pelatih PSG. Karena sudah di final, PSG tak akan membuang peluang untuk menjadi kampiun. ’’Mudah-mudahan kami bisa menjadi juara,’’ harap Anam.
Di babak final, PSG akan bersua Perseta Tulungagung. Dalam laga semifinal, Perseta menang tipis 1-0 atas PSID Jombang di Stadion Rejoagung, Tulungagung. Ambisi PSG untuk menjadi juara cukup berat. Sebab, laga final akan dihelat di Stadion Rejoagung, Tulungagung, pada Kamis (14/11).
PSG wajib waspada. Sebab, performa Perseta di kandang cukup oke. Pada babak 16 besar, tiga kali main, Perseta tak pernah kalah. Mereka mencatatkan dua kemenangan dan satu hasil imbang. Meski begitu, Anam tak ingin anak asuhnya keder. ’’Karena target kami yang lebih jauh adalah bisa lolos ke Liga 2,’’ tambahnya.
Di sisi lain, kekalahan oleh PSG membuat Persekabpas kecewa. Manajer Persekabpas Suryono Pane menilai, kepemimpinan wasit Joan Robi berat sebelah.