Jeanine Anez Klaim Tampuk Pemerintahan Bolivia
LA PAZ, Jawa Pos – Kekosongan kursi kepala negara Bolivia selesai. Wakil Ketua Senat Jeanine Anez mendeklarasikan diri sebagai presiden interim negara Amerika Latin tersebut. Keputusan itu pun langsung dikutuk mantan Presiden Evo Morales.
Drama politik tersebut terjadi pada sesi sidang parlemen Selasa lalu (12/11). Agenda sidang itu memang meresmikan pengunduran diri Morales dan mengonfirmasi Anez sebagai penanggung jawab sementara Bolivia. Namun, sesi tersebut sebenarnya gagal mencapai kuorum. Banyak senator pro-Morales yang tak hadir untuk menghindari demonstran anti pemerintah.
”Menurut konstitusi, ini adalah peran saya dengan tujuan segera mengadakan pemilu,” ungkap pengacara berusia 52 tahun itu kepada Agence France-Presse.
Seharusnya, jabatan presiden interim diserahkan kepada wakil presiden Bolivia di saat presiden mengundurkan diri. Namun, Alvaro Garcia Linera ikut mengundurkan diri. Begitu juga dengan Ketua Senat Adriana Salvatierra Arriaza yang masih satu partai dengan Morales. Tinggal Anez yang belum mengundurkan diri
”Tuhan telah mengizinkan agar Injil ini bisa kembali ke istana kepresidenan. Semoga Dia memberkahi kita semua,” ucap Anez.
Anez berjanji akan melaksanakan pemilu secepatnya. Dengan begitu, pemerintah baru bisa tetap bekerja pada 22 Januari 2020. Dia juga berjanji meredam ketegangan yang terjadi di jalanan. Sampai saat ini, korban meninggal akibat bentrokan masyarakat mencapai tujuh jiwa. ”Saya siap menempuh segala cara agar negara kembali damai,” ujarnya.
Keputusan tersebut didukung Mahkamah Konstitusi Bolivia. Namun, Morales berkata sebaliknya. Pria yang kini berada di Meksiko tersebut langsung mengunggah protes lewat Twitter. Menurut dia, itu adalah kudeta yang dilakukan politisi sayap kanan.