Operasi Enam Setengah Jam untuk Angkat Tumor Jantung
Tim Bedah RSUD dr Soetomo Tangani Kasus Langka
SURABAYA, Jawa Pos – Tim bedah RSUD dr Soetomo berhasil mengangkat tumor jantung (cardiac myxoma) pada perempuan 48 tahun kemarin (13/11). Pasien asal Nganjuk tersebut harus dirujuk ke RSUD dr Soetomo karena kondisinya sudah gawat. Keluhannya seperti sesak makin parah. Itu terjadi sejak tiga bulan lalu.
’’Dua minggu lalu kondisinya sudah betul-betul emergency. Pada 8 November dilarikan ke sini. Langsung kami jadwalkan operasi hari ini,” ungkap dr Yan Efrata Sembiring SpB (K) TK, ketua tim operasi
J
Bertempat di Ruang OK 2 Pusat Pelayanan Jantung Terpadu (PPJT) RSUD dr Soetomo, 15 orang yang terdiri atas dokter, perawat, perfusionis, dan asisten dokter bekerja sama mengangkut tumor tersebut.
Mereka melakukan persiapan pukul 08.00. Mulai alat, perlengkapan bedah, hingga obat-obatan. ’’Pukul 09.00 mulai penyayatan,” ungkap alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut.
Sembari mengarahkan anggotanya, perlahan-lahan Yan menjangkau bagian inti jantung.
’’Dibelah perlahan untuk menjangkau posisi tumor,” ungkapnya. Tumor jinak tersebut terlihat di serambi kiri jantung (atrium kiri). Posisinya sudah menutup hampir semua katup jantung kiri. ’’Yang membuatnya berbahaya, jika serpihan tumor pecah, lalu masuk ke organ tubuh lain, bisa fatal akibatnya. Stroke atau mati mendadak,” kata pria asal Kabupaten Karo, Sumatera Utara, tersebut.
Karena itu, pembedahan dilakukan dengan kehati-hatian tinggi. Terutama saat menghentikan sementara waktu fungsi jantung dan paru-paru dengan menggunakan HLM (heart lung machine). ’’Ini berlangsung selama operasi dilakukan,” tambahnya.
Darah dipompa melewati oksigenator untuk membuang CO2, lalu membuat O2. ’’Setelah itu, dialirkan ke paru-paru,” ungkapnya. Dari paru-paru, oksigen dibawa ke seluruh tubuh.
Pada pukul 11.05, tumor bisa diangkat.Beratnya100gramdengan ukuran 30 cm. ’Ukuran semacam inisudahcukupbesar,”tambahnya. Yan menambahkan bahwa kasus semacam itu langka. Hanya diderita 0,02 persen dari total keseluruhan pasien di Indonesia.