Peringati Hari HAM, Ingatkan PR Pemerintah
JAKARTA, Jawa Pos – Hari Hak Asasi Manusia (HAM) diperingati setiap 10 Desember. Dalam peringatannyatahunini,KomisiNasional HakAsasiManusia(KomnasHAM) menitipkan sejumlah pekerjaan rumah (PR) HAM yang harus diselesaikan pemerintah.
Sejumlah PR HAM itu disampaikan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam pembukaan pameran foto di kantornya kemarin (9/12). Acara tersebut juga dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Taufan mengatakan, PR pertama bagi pemerintah adalah penuntasan atau penyelesaian pelanggaran berat HAM. Beberapa persoalan berikutnya adalah konflik agraria dan sumber daya alam, intoleransi, diskriminasi, dan ekstremisme. Menurut dia, berbagai konflik itu harus ditangani karena kerap muncul dengan kekerasan.
”Bisa mengganggu pembangunan ekonomi dan politik kita saat ini maupun masa depan,” jelasnya. Menurut dia, persoalan itu harus diselesaikan secara komprehensif dengan menempatkan HAM sebagai indikator dalam kerangka NKRI.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen mencari solusi terbaik untuk penanganan kasus pelanggaran berat HAM masa lalu. Misalnya, melakukan kajian-kajian dengan pihak yang kompeten. Kemudian, pemerintah juga berupaya mewujudkan HAM untuk sektor pendidikan dan ekonomi.
Di sektor pendidikan, ada Program Indonesia Pintar (PIP) dengan kartu Indonesia pintar (KIP)-nya. Bahkan, tahun depan KIP diperluas untuk jenjang pendidikan tinggi melalui KIPkuliah. ”Upaya mencari solusi agar tidak DO sampai tingkat universitas,” jelasnya.
Kemudian di sektor ekonomi, pemerintah berupaya menekan angka kemiskinan. Bahkan, Ma’ruf mengatakan bahwa upaya menekan kemiskinan dilakukan sampai nol persen. Lalu, membantu UMKM supaya berkembang alias tidak stunting. UMKM stunting adalah UMKM yang tidak berkembang.