SERGAP LEWAT SAYAP
MANILA, Jawa Pos – Duel final sepak bola SEA Games 2019 malam nanti bak deja vu bagi Indra Sjafri. Sebab, enam tahun lalu dia juga menghadapi Vietnam di partai final Piala AFF U-19. Sebelum bentrok di final, Indra Sjafri dan pasukannya kala itu sempat bertemu Vietnam di fase grup. Dan, Indonesia kalah dengan skor 1-2. Namun, pada final yang berlangsung di Gelora Delta, Sidoarjo, tersebut, Indra dan pasukannya bisa menaklukkan Vietnam lewat drama adu penalti.
Alur cerita di SEA Games 2019 pun hampir mirip. Garuda Muda, julukan timnas U-23 Indonesia, ditundukkan Vietnam dengan skor 1-2 pada fase grup. Aroma deja vu juga semakin terasa lantaran di skuad timnas U-23 saat ini Indra masih menyertakan Evan Dimas Darmono dan Zulfiandi. Keduanya merupakan pemain kunci saat timnas menaklukkan Vietnam di final Piala AFF U-19 enam tahun lalu.
Nah, karena sudah berpengalaman menghadapi Vietnam pada laga final, Indra memberi isyarat untuk tetap menurunkan Evan Dimas dan Zulfiandi. Apalagi, Evan Dimas tampil gemilang saat menaklukkan Myanmar di semifinal. Indra paham betul bahwa Vietnam terus memantau perkembangan timnas. Karena itu, dia sudah menyiapkan strategi untuk mengacaukan spionase Vietnam. Salah satunya, menerapkan latihan pagi. Yakni, pukul 06.30 waktu Manila.
Hal tersebut merupakan kebiasaan Indra. Bahkan ketika menjalani pemusatan latihan di Jakarta sebelumnya. Menurut dia, dengan berlatih pagi, pemain bisa merasakan suasana yang lebih segar. ’’Satu lagi, kalau latihan pagi hanya dihadiri media Indonesia,’’ terangnya dalam konferensi pers kemarin.
Dalam latihan kemarin, Indra kembali mencoba skenario menyerang cepat lewat kedua sisi sayap. Itu merupakan salah satu keunggulan Garuda Muda. Skenario tersebut diharapkan bisa berjalan sempurna. Sebab, Firza Andika dan Asnawi Mangkualam dalam kondisi yang prima.
Namun, sesekali Indra meminta pemainnya untuk melakukan penetrasi dari lini tengah sebagai antisipasi jika serangan dari sisi sayap tidak berjalan sempurna. ’’Ada banyak solusi dan saya berharap kemenangan menjadi milik Indonesia,’’ lanjut Indra.
Kabar baik buat Indonesia. Vietnam dipastikan kehilangan kapten tim Nguyen Quang Hai. Dia mengalamicederasaattampilmelawanThailanddilagaterakhirgrup B. Saat semifinal dia juga harus ditarik lebih cepat lantaran mengalami masalah pada pahanya.
Namun, pelatih Vietnam Park Hang-seo menganggap absennya Quang Hai bukan sebuah ancaman. ’’Saya bisa menugaskan Do Hung Dung dan Nguyen Trong Hoang sebagai kapten,’’ papar Park. ’’Kami adalah tim. Kapten hanya berperan sebagai tumpuan spiritual tim,’’ tandas pelatih asal Korea Selatan itu.
Park mengakui, secara permainan, Indonesia punya kualitas yang bagus. ’’Transisi mereka sangat cepat. Mereka menciptakan 17 gol di grup, seperti kami, dan 70 sampai 80 persen gol mereka datang dari sayap kanan dan kiri,’’ sebutnya. Hal itu pula yang menjadi konsentrasi utama Park dan skuadnya menuju final malam nanti.