Jawa Pos

Anggap SEA Games sebagai Ajang Latihan

-

PRAVEEN Jordan/Melati Daeva Oktavianti menunaikan tugas mengamanka­n emas kategori perorangan dengan baik. Mereka mengalahka­n unggulan kedua Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie (Malaysia) dengan skor 21-19, 19-21, 23-21. Besok (11/12), mereka sudah harus bertanding di BWF World Tour Finals 2019 di Guangzhou, Tiongkok. Siapkah mereka?

Selamat atas emasnya. Bagaimana pertanding­an tadi?

Praveen (P): Cukup sengit, bikin jantungan juga. Mungkin karena faktor angin yang cukup kencang kali ya. Sebenarnya mereka nggak enak mainnya. Kami juga. Strategi kami nggak masuk di pola permainan. Ini bukan permainan terbaik kami. Karena faktor lapangan dan angin.

Ini emas kedua buat Praveen (dia pernah meraihnya dengan Debby Susanto pada 2015,

Red). Tapi yang pertama buat Meli. Bagaimana perasaanny­a?

P: Iya, saya kan sudah pernah. Dia nih (menunjuk ke arah Melati). Dengan pasangan kedua, sudah empat tahun juga sejak 2015. Jadi, senang aja bisa sekali lagi dapat emas. Itulah yang diharapkan semua atlet. Memberikan yang terbaik bagi Indonesia, apalagi bisa menyanyika­n lagu Indonesia Raya.

Melati (M): Yang pasti bangga. Senang juga bisa kasih medali emas buat Indonesia. Apalagi, ini pertama kali Meli ikut. Kalau dia kan sudah sering, jadi biasa kali ya. Hehehe...

Di game terakhir sempat ada masalah di net?

P: Seperti yang saya bilang, ini bukan permainan terbaik kami. Karena faktor lapangan. Kalau orang yang nonton bilang kenapa nyangkut mulu? Karena dia nggak di lapangan. Pelatih aja ngerasa ada angin keras banget.

Apalagi ini kena shuttlecoc­k yang beratnya nggak seberapa.

Bagaimana menurut kalian persaingan ganda campuran di Asia Tenggara?

P: Asia Tenggara termasuk sengit. Apalagi, Malaysia punya dua pasangan yang bagus. Kami juga bukan ketinggala­n. Kami masih punya Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Makanya, di Asia Tenggara saja menurut saya persaingan­nya lumayan, nggak gampang.

Rabu (11/12) kalian sudah bertanding di BWF World Tour Final. Persiapan terganggu?

M: Terganggu sih enggak. Kami sudah terbiasa dengan ritme turnamen padat seperti ini. Samasama harus tahu jaga kondisinya.

Bagaimana cara menyiasati kelelahan?

P: Yang penting jaga makan, istirahat, dan motivasi. Itungitung di sini latihan juga.

Di Guangzhou, kalian satu grup dengan Zheng Siwei/ Huang Yaqiong, Hafiz/Gloria, dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino. Berat?

P: Iya, lawannya batu semua (berat, Red). Tinggal nyiapin mental karena jadwal kami mepet dengan pertanding­an. Kami juga lebih fokus ke hal-hal kecil. Perkara nanti di sana bergantung mental juga siapa yang lebih siap. Semua kemungkina­n bisa terjadi. Kami masih bisa menang.

Bagaimana treatment Richard Mainaky di SEA Games?

Saya tahu dia nggak mau terlalu membebani kami. Tapi, saat kami kehilangan game kedua, dia bicara sama saya, nggak ke Melati. Takutnya malah ngganggu mentalnya.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? TUNTAS: Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tampil di final ganda campuran melawan Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie kemarin.
DIPTA WAHYU/JAWA POS TUNTAS: Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tampil di final ganda campuran melawan Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie kemarin.
 ?? TYASEFANIA/JAWA POS ?? GAGAL EMAS: Sri Ranti tampil dalam final compound beregu putri kemarin.
TYASEFANIA/JAWA POS GAGAL EMAS: Sri Ranti tampil dalam final compound beregu putri kemarin.
 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? DAPUR UMUM: Warga Indonesia dan anggota PPI Filipina menyiapkan makanan untuk kontingen Indonesia di New Port Palm Tree, Filipina (5/12).
DIPTA WAHYU/JAWA POS DAPUR UMUM: Warga Indonesia dan anggota PPI Filipina menyiapkan makanan untuk kontingen Indonesia di New Port Palm Tree, Filipina (5/12).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia