FPSI Larang Anggotanya Kunker ke Luar Negeri
SURABAYA, Jawa Pos – Ruang komisi C melompong kemarin (9/12). Hampir semua anggotanya berangkat ke Swedia untuk kunjungan kerja (kunker). Yang tertinggal di kantor DPRD Surabaya hanya satu orang.
Satu anggota komisi C yang tersisa adalah William Wirakusuma. Politikus PSI itu tidak berangkat karena ada larangan dari partai. ’’Itu sudah diatur di PO (peraturan organisasi, Red). Jadi, memang kebijakan seperti itu,’’ ujarnya.
William menjelaskan, partainya sejatinya tidak mutlak melarang anggotanya kunker ke luar negeri. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya soal urgensi topik yang akan dipelajari di tempat kunker.
Mengenai kunker para anggota komisi C, William mengatakan bahwa kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka mempelajari sistem transportasi di negara tersebut. Hal itu dianggap tidak urgen. ’’Tidak urgen bagi diri saya sendiri,’’ katanya.
William mengaku pernah tinggal di Eropa selama sembilan tahun. Mulai 2007 sampai 2016. Saat itu dia menjalani studi S-2 di Jerman. Menurut dia, sistem transportasi di Eropa hampir sama di setiap negara-negaranya. ’’Karena itu, bagi saya itu (kunker, Red) belum urgen,’’ jelasnya.
Sebelum kembali ke Indonesia pada 2016, William mengatakan bahwa sistem transportasi yang terbaru adalah bus listrik. Namun, hingga kini belum ada teknologi terbaru dari sistem transportasi di Eropa.
Sejatinya bukan hanya William yang tidak ikut dalam agenda kunker ke luar negeri. Semua anggota FPSI yang berjumlah empat orang juga tidak berangkat. ’’Semua sudah bikin pernyataan tidak berangkat dan itu dikirim ke DPP (dewan pimpinan pusat),’’ ucap anggota FPSI Josiah Michael.