Tiga Pelajar SMP Terseret Ombak di Gunungkidul
GRESIK, Jawa Pos – Musim liburan akhir semester telah tiba. Biasanya, banyak sekolah yang mengadakan rekreasi. Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik pun memberikan imbauan khusus. Tujuannya, kegiatan wisata tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan.
Kemarin (8/12) musibah menimpa pelajar SMP Muhammadiyah 1 Gresik saat berwisata ke Pantai Indrayanti, Tepus, Gunungkidul. Tiga pelajar sekolah yang berlokasi di Jalan KH Kholil, Kroman, itu terseret ombak pantai. Untung, ketiganya dapat diselamatkan.
Menurut Ach. Ashari, pembina kelompok sekolah tersebut, insiden itu terjadi sekitar pukul 06.30. Saat itu para siswa baru sampai setelah perjalanan dari Gresik. Rencananya, siswa diberi waktu untuk bermain air sampai pukul 08.00. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sarapan di lokasi. Sebetulnya pihaknya sudah mengimbau siswa untuk tidak bermain-main air sendirian. ”Sudah kami lakukan. Ada sekitar sepuluh orang dalam kelompok itu,” ucapnya.
Yang pertama terseret ombak adalah siswa yang bernama Taufikurahman. Saat melihat kejadian itu, Muhammad Ridho dan Riski Abdillah, pelajar lain, berusaha menolong. Nahas, ketiganya terseret ombak. Untung, tim SAR (search and rescue) langsung sigap. ”Tidak sampai dibawa ke puskesmas atau rumah sakit. Memang sempat diberikan pertolongan di pos SAR setempat. Alhamdulillah, tidak lama sudah membaik,” katanya.
Yang jelas, lanjut dia, saat ini siswa SMP Muhammadiyah 1 Gresik tersebut baik-baik saja. Bahkan, saat berita ini ditulis tadi malam, mereka berbelanja oleh-oleh di salah satu toko bakpia di Jogjakarta. ”Rencananya, malam ini kembali ke Gresik. Mungkin besok pagi (hari ini, Red) akan sampai,” ujarnya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Kabid Pendidikan Dasar Dispendik Gresik Nur Maslichah mengaku terkejut dengan kabar tersebut. Menurut dia, kegiatan rekreasi itu tanpa sepengetahuan dispendik. ”Syukurlah kalau semua selamat. Kalau begini-begini dan tidak ada laporan ke kami, lalu ketika ada apa-apa, siapa yang tanggung jawab?” katanya.