Jawa Pos

Alat Minim, Antrean pun Mengular

Di SIM Corner TP

-

SURABAYA, Jawa Pos – Antrean SIM Corner di Tunjungan Plaza (TP) masih panjang. Kemarin (9/12) pemohon menunggu beberapa jam agar bisa terlayani. Terbatasny­a alat menjadi penyebab lamanya pelayanan.

Hampir setiap hari warga mengeluhka­n pelayanan SIM Corner TP yang lambat. Tak jarang, mereka harus bolak-balik untuk mendapatka­n nomor giliran.

Misalnya, yang terlihat di lokasi pada pukul 11.36. Area masuk SIM Corner yang lebarnya hanya 1,5 meter penuh dengan orang. Ketika ingin masuk ke SIM Corner, mereka harus berjejal. Antrean itu dipenuhi pemohon yang ingin mengambil ataupun baru memperpanj­ang masa aktif SIM. Di dalam ruangan, mereka duduk di kursi berimpitan seraya menunggu antrean foto SIM.

Kapokja SIM Corner TP Bripka M. Hamzah mengakui, banyaknya pemohon tidak seimbang dengan kuota. Per hari jumlah pemohon dibatasi sekitar 100 orang. ’’Tapi, yang antre lebih dari itu,’’ katanya.

Akibatnya, pemohon yang melebihi batas kuota tersebut harus ditolak. Kecuali pemohon yang pada hari itu masa berlaku SIMnya habis. Petugas akan melayani tanpa batasan kuota.

Untuk mengatasi antrean itu pun, Hamzah menjelaska­n bahwa petugas bahkan harus membagikan nomor antrean. Yang tinggal menunggu ambil SIM diminta antre di luar. SIM yang jadi dibagikan di luar oleh petugas.

Hamzah mengungkap­kan, banyaknya antrean itu tidak terlepas dari jumlah alat yang masih terbatas. Di SIM Corner TP, alat print hanya satu unit. Arena foto dan meja registrasi juga cuma satu. Di luar itu, sistem SIM yang baru membutuhka­n proses lebih lama. Untuk satu SIM, diperlukan waktu pencetakan sekitar dua menit. Di sistem lama, pencetakan SIM hanya 20 detik. ’’Sebab, ada penambahan sistem pengamatan dan langsung tersambung dengan pusat,’’ tuturnya.

Hamzah menyaranka­n agar warga segera melakukan perpanjang­an 1–2 minggu sebelum masa berlaku SIM habis. Selain itu, dia menyaranka­n agar warga bisa memperpanj­ang masa aktif SIM di Colombo. Sebab, di lokasi tersebut, jumlah alat lebih banyak. Dengan begitu, para pemohon bisa lebih cepat terlayani. ’’Bagaimanap­un, SIM Corner dan SIM keliling ini hanya alternatif pilihan. Pelayanan utama tetap di Colombo,’’ tegasnya.

Kanitregid­ent Polrestabe­s AKP Sigit Indra menyatakan, sistem SIM saat ini berbeda dengan yang dulu. ’’Sekarang ini ada tahap laminasi sehingga pencetakaa­n lebih lama,’’ jelasnya.

Selain itu, jumlah titik pelayanan SIM di area Surabaya berkurang. Dulu ada enam titik pelayanan di Surabaya. Sekarang tinggal tiga tempat. Penyebabny­a sama: kurangnya ketersedia­an alat.

 ?? EDI SUSILO/JAWA POS ?? SELALU PADAT: Suasana di SIM Corner TP. Keterbatas­an alat membuat pelayanan lambat.
EDI SUSILO/JAWA POS SELALU PADAT: Suasana di SIM Corner TP. Keterbatas­an alat membuat pelayanan lambat.
 ?? NURUL KOMARIYAH/JAWA POS ?? BINCANG KESEHATAN: Dokter Nalini (kanan) bersama Puti Aisyah dan Tri Wahyudi.
NURUL KOMARIYAH/JAWA POS BINCANG KESEHATAN: Dokter Nalini (kanan) bersama Puti Aisyah dan Tri Wahyudi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia