Setelah Menang, Langsung Masuk Rumah Sakit
Dianita Rahmasari, Peraih Emas Kejuaraan Pencak Silat di Aljazair
SIDOARJO, Jawa Pos – Raut muka Dianita Rahmasari semringah setelah Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin menyalaminya kemarin siang (9/12). Sebab, selain dijamu khusus di ruang kerja Wabup, siswa SMAN 1 Krian itu mendapat hadiah dari Cak Nur, sapaan akrab Wabup. Sebab, Dianita bolak-balik menyabet juara dalam olahraga pencak silat.
Paling baru, dara kelahiran 25 Maret 2003 itu berhasil mewakili Indonesia di Aljazair dalam kompetisi ’’Safira Cup’’ pada September 2019. Dia memperoleh emas pada kategori dewasa. Meski saat itu remaja asal Krian tersebut harus dilarikan ke rumah sakit. ’’Setelah tangan diangkat karena menang, saya ambruk,’’ katanya.
Dia merasa susah bernapas.
Sebab, saat tanding Diana terkena pukulan keras di dada. ’’Kena bagian paru-paru. Jadi sempat merasakan rumah sakit luar negeri,’’ ujarnya, lantas tertawa. Untungnya, dia hanya mendapatkan perawatan beberapa jam.
Pelatih Diana saat itu menyatakan bahwa usia musuhnya 20 ke atas. Jadi, kemampuannya terbilang tinggi. Tidak bisa diremehkan. ’’Bisa menang sudah bersyukur,’’ tuturnya.
Selain di Aljazair, puluhan prestasi pernah diraih perempuan 16 tahun itu. Salah satunya emas dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2017 di Medan. ’’Sejak SMP suka silat,’’ ujar pesilat Pagar Nusa itu.
Bahkan, kali pertama ikut kejuaraan, ketika duduk di bangku kelas VII SMP, Dianita langsung mendapat emas di O2SN tingkat Kabupaten
Sidoarjo. ’’Setelah itu bolakbalik ikut lomba,’’ ucapnya.
Menurut dia, resep berprestasi adalah rutin berlatih. Sebab, latihan membuat fisik dan mental lebih tertata. ’’Ingin belajar seni juga,’’ ucapnya. Selama ini Dianita main di kategori tanding. ’’Tapi, di Aljazair kemarin tampil seni, perdana,’’ ungkapnya.
Selain Dianita, Cak Nur memberikan penghargaan kepada Rahmalita Fidela dan Abdul Rozak. Rahmalita menyabet perak pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2019. Rozak berprestasi di Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas). ’’Kami rutin memberikan apresiasi pada orang yang berprestasi di Sidoarjo. Biar jadi motivasi sehingga bisa menularkan ke yang lain,’’ papar Cak Nur.