Jawa Pos

Kenalkan Profesi Penata Artistik

-

SURABAYA, Jawa Pos – Dalam sebuah film, komponen artistik menjadi hal yang sangat krusial karena menyangkut penampakan fisik dari film tersebut. Tujuannya, mampu membuat orang yang melihat film itu merasa takjub. Sayang, tak banyak orang yang tertarik berkecimpu­ng sebagai penata artistik. Hal itu diungkapka­n Art Director Redo Nomadore dalam diskusi Become an Art Director

di Wisma Jerman Surabaya, Minggu (8/12).

’’Tugas pokok seorang penata artistik adalah membuat keindahan film. Contohnya, saat kita melihat Alice In Wonderland, bentuk kastilnya seperti apa, langitnya warna apa. Kemudian, di film The Lord of The Rings bikin dunianya kayak gimana. Itu semua yang memikirkan tim artistik,’’ terangnya.

Banyak alasan yang membuat profesi tersebut tidak dilirik masyarakat. Menurut dia, pekerjaan sebagai penata artistik belum memiliki image yang keren. Tidak seperti sutradara, kamerawan, fotografer, dan graphic designer yang terus diburu banyak orang. Image yang terbangun justru seperti tukang. ’’Sebab, kerjanya memang membangun, gergaji, lem, nempel,

sampai mengecat demi menghasilk­an sebuah pemandanga­n yang epik,’’ imbuhnya.

Lalu, alasan terakhir adalah banyak orang yang belum mengetahui potensi pendapatan seorang art director.

’’Padahal, potensi duitnya sangat menjanjika­n,’’ tutur pria asal Surabaya itu, lantas tersenyum. Sayang, dia tidak menyebutka­n nominalnya. Sepanjang 2019, Redo yang juga memiliki tim artistik bernama Tim7 telah berhasil memproduks­i dua film. Judulnya Perjumpaan dan Benang Penumbra.

 ??  ??
 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? BAGI INFORMASI: Redo Nomadore (kiri) dalam diskusi di Wisma Jerman Surabaya Minggu (8/12).
ALFIAN RIZAL/JAWA POS BAGI INFORMASI: Redo Nomadore (kiri) dalam diskusi di Wisma Jerman Surabaya Minggu (8/12).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia