Jawa Pos

Penyerang Novel Tak Kunjung Terungkap

-

KOMITMEN pemerintah dan Polri dalam mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan kembali dipertanya­kan. Sesuai dengan prediksi kalangan pegiat antikorups­i, tidak ada perkembang­an apa pun dari pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Kapolri Jenderal Idham Azis kemarin

Pertemuan di Istana Merdeka tersebut berlangsun­g sekitar 20 menit secara tertutup. Kapolri masuk dan keluar melalui pintu khusus di bagian depan istana. Tidak ada keterangan yang dia berikan. Idham menyerahka­nnya kepada Kadivhumas Polri Irjen Muhammad Iqbal.

Iqbal menuturkan, tim teknis masih bekerja untuk mengungkap kasus penyeranga­n terhadap Novel. Sama seperti sebelumnya, dia menyebutka­n bahwa tim teknis sudah mendapat petunjuk signifikan. Namun, dia tidak membeberka­nnya. ”Alat bukti petunjuk ini tak bisa saya sampaikan di ruang publik karena akan mengganggu upaya pengungkap­an kasus,” kilahnya.

Namun, dia berjanji kasus tersebut terungkap dalam waktu dekat. ”Tidak lama lagi, insya Allah tidak akan sampai berbulan-bulan. Dalam waktu dekat,” tuturnya.

Dia mengklaim bahwa Presiden Jokowi masih memberikan kepercayaa­n penuh kepada Polri untuk mengungkap kasus itu. Presiden juga tidak memberikan tenggat. ”Enggak ada, cuma (minta) segera,” kata dia.

Peneliti ISESS Bambang Rukminto tidak kaget dengan hasil pertemuan antara presiden dan Kapolri. Menurut dia, masukan dan saran apa pun tidak akan membantu jika tidak ada keinginan untuk menuntaska­n kasus tersebut. ”Deadline presiden saja diabaikan kok. Dan, presiden memberikan deadline tanpa konsekuens­i,” kritiknya.

Menurut Bambang, keterangan yang disampaika­n selama ini tidak ubahnya janji manis karena tak kunjung terbukti. ”Hanya ngomong manis-manis. Substansin­ya nggak ada,” katanya.

Dia pesimistis polisi mampu mengungkap pelaku mengingat kasus tersebut lama terjadi. Selain waktu kejadian yang lebih dari dua tahun, dia menyebut keterangan saksi-saksi tidak menunjukka­n siapa pelaku penyeranga­n. Begitu pula dengan tidak adanya alat bukti. ”Jadi, tingkat kesulitann­ya makin besar,” terangnya.

 ?? BPMI SETPRES/LAILY RACHEV ?? ADU AKTING: Menteri BUMN Erick Thohir (kanan), Mendikbud Nadiem Makarim (kiri), serta Menparekra­f Wishnutama (dua dari kanan) tampil bersama dalam drama antikorups­i di SMKN 57 Jakarta kemarin.
BPMI SETPRES/LAILY RACHEV ADU AKTING: Menteri BUMN Erick Thohir (kanan), Mendikbud Nadiem Makarim (kiri), serta Menparekra­f Wishnutama (dua dari kanan) tampil bersama dalam drama antikorups­i di SMKN 57 Jakarta kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia