Beri Layanan Melahirkan Rahasia
Cara Jepang Lindungi Ibu dan Anak
KUMAMOTO, Jawa Pos – Setiap nyawa sangat berharga, bahkan yang tidak diinginkan sekalipun. Jangan sampai nyawa mereka melayang sia-sia. Prinsip itu dipegang teguh oleh Jikei Hospital yang terletak di Kumamoto, Prefektur Kumamoto, Jepang.
Karena itulah, sebentar lagi mereka akan membuka pelayanan sistem kelahiran rahasia. Singkatnya, identitas si ibu yang melahirkan tidak akan diungkap ke anaknya. ”Ini bertujuan mencegah perempuan melahirkan diam-diam di rumah atau mobil yang berisiko besar pada ibu dan bayi yang dilahirkan,” ujar Wakil Direktur Jikei Hospital Takeshi Hasuda seperti dikutip
The Asahi Shimbun.
Tidak semua perempuan hamil bisa ikut dalam program tersebut. Hasuda mengungkapkan bahwa program itu hanya untuk perempuan yang tidak menginginkan kehamilannya. Misalnya, korban pemerkosaan. Perempuan tersebut bisa datang ke rumah sakit dan bertemu dengan petugas khusus untuk sistem itu.
Dalam prosesnya, pihak rumah sakit akan memberikan konseling. Perempuan tersebut punya tiga opsi. Berubah pikiran dan mengungkap identitasnya pada si anak dan publik, tetap menutup identitasnya hingga waktu tertentu, atau menyembunyikan data dirinya selamanya. Opsi apa pun yang dipilih, dia tetap harus mengungkap identitasnya ke rumah sakit sebagai bank data.
Jika perempuan itu bersikukuh dan memilih opsi ke-2, si anak bisa mencari tahu siapa ibunya di usia 16 tahun. Tapi, jika yang diambil adalah opsi terakhir, selamanya si anak tidak akan pernah tahu siapa orang tuanya. Pihak rumah sakit tidak akan mengungkapkannya.
Jikei Hospital memiliki ide tersebut sejak 2017. Sebab, tiap tahun kian banyak bayi yang ditinggalkan begitu saja oleh orang tuanya karena tidak diinginkan. Selain itu, aborsi dan pembunuhan bayi yang tidak diinginkan cukup tinggi.
Seluruh biaya perawatan prenatal dan melahirkan dibiayai pemerintah. Mereka bisa melahirkan dengan nama samaran. Metode serupa diterapkan di Jerman sejak 2014.
Itu bukanlah langkah akhir. Hasuda berharap mereka bisa menjadi percontohan. Dengan begitu, aturan perundang-undangan terkait sistem kelahiran rahasia bisa dibuat. Tanpa ada yang memulai, undang-undang tersebut diyakini tidak akan pernah muncul.
Bayi yang dilahirkan diserahkan ke rumah sakit untuk diadopsi. Jikei Hospital sudah lama menerima bayi dan anak-anak yang tidak diinginkan. Sejak Mei 2007 lalu, mereka membuat jendela kecil di samping rumah sakit. Mereka menyebutnya dengan Konotori no Yurikago alias ayunan bangau.
Orang tua yang tidak menginginkan bayinya bisa membuka jendela khusus itu dan meletakkan anak mereka di kotak inkubator yang disediakan. Hingga Maret tahun ini, ada 144 bayi yang diselamatkan.