Tingginya COD Penyebab Ratusan Ikan Mati
SURABAYA, Jawa Pos – Penyebab matinya ratusan ikan di waduk Kedurus diketahui. Dinas lingkungan hidup (DLH) memastikan turunnya kualitas air akibat kadar chemical oxygen demand (COD) yang terlalu tinggi membuat ikan pusing dan mati.
Pengujian kualitas air tersebut dilakukan tim DLH pada Senin (9/12). Hasilnya, kualitas air di waduk seluas 37 hektare itu memang buruk. Bukti sederhananya adalah matinya jenis ikan sapusapu. Padahal, jenis ikan tersebut biasanya mampu bertahan di kualitas air yang keruh.
Plt Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup DLH Surabaya Ali Murtadho menyatakan, secara umum buruknya kualitas air di waduk Kedurus terjadi karena beberapa hal. Pertama, kondisi air yang keruh. Kedua, suhu dalam air yang meningkat karena kemarau berkepanjangan. Kemarau juga membuat volume air di waduk kian menyusut.
’’Dari hasil pengujian, kadar COD-nya tinggi,’’ ucapnya. Dia yakin kondisi waduk segera normal. Setelah hujan turun dan volume air di dalam waduk kembali normal.
Berdasar informasi warga, saat ini berlangsung pengerukan di waduk. Kondisi tersebut juga menjadi penyebab kematian masal ikan di waduk Kedurus. Kasi Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup DLH Surabaya Ulfi Ekasari mengatakan, aktivitas itu mengangkat lumpur dan limbah di dasar waduk. Kegiatan tersebut membuat kondisi waduk semakin keruh. Membuat ikan mabuk dan mati.
Meski begitu, kata Ulfi, aktivitas itu tidak bisa disalahkan. Sebab, sesuai dengan peruntukan, waduk Kedurus memang difungsikan untuk menampung air. ’’Jika tidak ada pengerukan, air hujan bisa jadi tidak tertampung,’’ ucapnya. Hal tersebut tentu berbeda jika pembuatan waduk memang difungsikan untuk budi daya ikan.
Sebagaimana diberitakan, ikan mati masal itu berlangsung sejak Kamis malam (5/12). Ikan mabuk tersebut menjadi rebutan warga. Kejadian ikan mati terus berlangsung hingga Minggu. Dari pantauan Jawa Pos kemarin, sisa-sisa ikan mati masih terlihat. Meski tidak sebanyak beberapa hari sebelumnya.