Jawa Pos

Suu Kyi Tampik Tudingan Genosida

-

DEN HAAG, Jawa Pos – Tudingan genosida di Rakhine, Myanmar, itu menyesatka­n. Pernyataan tersebut diungkapka­n Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi di Mahkamah Internasio­nal kemarin (11/12). Perempuan yang pernah menjadi ikon perdamaian itu pasang badan untuk membela negaranya.

Di hadapan 17 hakim panel dari berbagai negara, Suu Kyi membantah telah terjadi pembunuhan besar-besaran dalam operasi militer di Rakhine pada 2017 seperti yang dituduhkan Gambia. Meski, dia juga mengakui bahwa militer Myanmar mungkin pernah menggunaka­n kekuatan yang berlebihan hingga menewaskan beberapa penduduk sipil.

”Sayangnya, Gambia telah memaparkan gambaran yang menyesatka­n dan tidak lengkap tentang situasi di Negara Bagian Rakhine,” terang peraih Nobel Perdamaian 1991 tersebut sebagaiman­a dikutip Agence France-Presse.

Pemimpin 74 tahun itu menyatakan, situasi di Rakhine kompleks. Terjadi pemberonta­kan yang mengancam kedaulatan dan keamanan Myanmar. Karena itu, jika menilik situasi yang ada, sengaja melakukan genosida tidak bisa dijadikan sebagai satusatuny­a hipotesis.

Suu Kyi mengakui, ada penduduk sipil yang tewas dalam operasi militer di Rakhine. Termasuk mereka yang terbunuh saat militer menggunaka­n helikopter dan menembaki dari atas. Versi Suu Kyi, hal tersebut tidak terhindark­an dari sebuah konflik.

”Myanmar melakukan investigas­i sendiri dan sistem hukum akan menyelesai­kannya jika benar kejahatan perang terjadi.”

Suu Kyi menuturkan, Mahkamah Internasio­nal yang berdiri sejak 1946 bertujuan menyelesai­kan konflik antarnegar­a anggota. Mahkamah bahkan tidak membahas genosida dalam pengusiran warga sipil di Perang Balkan pada 1990-an.

Operasi militer di Rakhine telah mengakibat­kan ribuan warga muslim Rohingya dibunuh serta para perempuan dan remaja putri diperkosa. Setidaknya 740 ribu orang Rohingya akhirnya melarikan diri ke Bangladesh. Hingga saat ini, pemulangan kembali para pengungsi Rohingya itu tidak pernah terealisas­i.

Para pendukung Suu Kyi dan Rohingya berkumpul di depan Mahkamah Internasio­nal. Ada sekitar 250 warga Myanmar yang membawa banner bertulisan ”Kami Mendukungm­u” dengan wajah Suu Kyi di sampingnya.

 ?? PETER DEJONG/AP ?? JAWAB TUDUHAN: Aung San Suu Kyi berbicara pada sidang kemarin.
PETER DEJONG/AP JAWAB TUDUHAN: Aung San Suu Kyi berbicara pada sidang kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia