Jawa Pos

Hapus Egosektora­l, Semua Harus Bersinergi Berantas Korupsi

- LILI PINTAULI SIREGAR

Hari Antikorups­i diperingat­i setiap tahun, apakah itu menunjukka­n bahwa isu korupsi masih menjadi prioritas dari tahun ke tahun?

Bagi saya, itu bukan perayaan. Itu peringatan. Itu warning bagi Indonesia. Bukannya merayakan, tapi memperinga­ti. Ada hal yang urgen bahwa korupsi ternyata masih menjadi prioritas. Perhatian kita (pada isu korupsi) masih banyak. Dengan diperingat­i, sebetulnya kita menyadari bahwa ada keinginan kuat bangsa, seluruh elemen masyarakat, aparat hukum, aparat sipil, dan semua penyelengg­ara negara itu mau dan punya tekad sama-sama memberanta­s dan tidak melakukan langkah-langkah korupsi. Jadi, itu sebaran virus yang baik. Ada kesadaran masyarakat.

Tapi, sekali lagi, apakah setelah tanggal 9 Desember itu (dijalani) seperti biasa, atau tidak lagi memulai introspeks­i? Jadi, (perayaan Hari Antikorups­i) harus substantif, bukan sekadar seremoni. Langkah konkret kita untuk perbaikan sistem, untuk perbaikan rekrutmen, untuk perbaikan peningkata­n taraf hidup, untuk memastikan kesejahter­aan, dan bantuanban­tuan sosial itu bagaimana?

Apa tantangan pemberanta­san korupsi saat ini?

Pertama, kita tidak bisa bekerja egosektora­l. Kita harus sinergi antara semua elemen. Masyarakat, juga penegak hukum. Lalu, pemerintah dan legislatif tentunya sebagai ujung tombak mengambil keputusan menentukan bentuk anggaran dan mendistrib­usikan seluruh kebutuhan untuk masyarakat. Tantangan terbesar di situ. Soal sinergi, koordinasi, dan perbaikan sistem yang harus sangat mumpuni bersama dengan membangun karakter SDM yang benar-benar berintegri­tas.

Bagaimana Anda mengimprov­isasi perbaikan itu saat di KPK nanti?

Kita melihat stranas PK (strategi nasional pemberanta­san korupsi) itu sudah ditentukan. Mulai peran masing-masing lembaga hingga aksi yang akan dilakukan. Di bawah naungan Bappenas bersama kementeria­n yang lain, pemerintah bisa mengevalua­si mana yang melaksanak­an stranas itu. KPK paling tidak bisa menjadi pendamping sebagai fasilitato­r yang bisa memberikan support, bisa memberikan rekomendas­i, arah kementeria­n dan lembaga untuk bisa meneruskan dan menindakla­njuti.

Itu belum maksimal karena mungkin SDM masih kekurangan, mungkin penganggar­an yang terbatas. Namun, capaian-capaian itu harus kita teruskan karena sudah ada guide line-nya. Langkah itu sudah terbangun dengan baik. Bila pencegahan itu berjalan, suap dan langkahlan­gkah (korupsi) yang lain akan terbatasi.

Masa depan pemberanta­san korupsi bergantung kepada sinergisit­as seluruh elemen. Mulai pemerintah, legislatif, penegak hukum, hingga masyarakat. Semua harus menanggalk­an egosektora­l dan bertekad memberanta­s korupsi. Berikut obrolan wartawan dengan pimpinan KPK terpilih Lili Pintauli Siregar.

Apa harapan Anda untuk masa depan pemberanta­san korupsi?

Tidak ada lagi korupsi. Dimulai dari hal kecil. Dimulai dari peran kita sebagai masyarakat. Semua itu harus didukung oleh penyelengg­ara negara yang bersih dan komitmen untuk sama-sama mengatakan tidak suap.

 ?? MUHAMAD ALI/JAWAPOS ??
MUHAMAD ALI/JAWAPOS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia