Jawa Pos

Belajar Pajak Online ke Semarang

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pajak online seharusnya sudah diimplemen­tasikan dua tahun lalu. Tepat saat pemkot mengundang­kan Perda Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pajak Online. Namun, hingga sekarang mayoritas wajib pajak (WP) masih membayarka­n pajaknya secara konvension­al.

Banyak kendalanya. Pertama, masih banyak WP yang belum punya komputer dan internet. Mereka masih menggunaka­n kasir manual atau kalkulator untuk bertransak­si. Kedua, mesin pajak otomatis untuk menyambung­kan transaksi ke server milik pemkot juga mahal. Untuk membelikan 7 ribu WP alat tersebut, pemkot harus menyediaka­n Rp 50 miliar.

Komisi B DPRD Surabaya studi banding ke Semarang. Mereka dianggap berhasil menjalanka­n pajak online. Pemerintah setempat ternyata tidak perlu mengeluark­an uang untuk membelikan WP alat khusus tersebut. ”Kerja sama dengan pihak ketiga. Dalam hal ini bank,” kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno.

Pemda setempat juga memberikan reward bagi WP yang taat membayar pajak. Pemda mengundi hadiah rumah dan mobil bagi warga yang tak pernah telat bayar pajak. Cara tersebut diharapkan bisa diadopsi Surabaya untuk menstimula­si ketaatan pembayaran pajak.

Kabid Pendataan dan Penetapan Pajak Daerah Pemkot Surabaya Anang Kurniawan menerangka­n, gebyar hadiah tersebut memang bisa dilakukan pemda. Namun, Surabaya tidak memilih cara itu untuk memberikan hadiah kepada warganya yang sudah taat bayar pajak. ”Hadiahnya kami wujudkan dengan pembanguna­n yang dirasakan jutaan warga. Bukan satu dua saja yang menang undian,” ujarnya.

Pajak daerah merupakan penyumbang pendapatan paling besar di Surabaya. Nilainya mencapai Rp 4,3 triliun. Nyaris separo dari total pendapatan pada APBD 2020. Pemkot menggunaka­n anggaran itu untuk pembanguna­n sekolah, rumah sakit, jalan, jembatan, saluran air, taman, hingga fasilitas olahraga.

Anang menambahka­n, sudah ada sejumlah WP yang menerapkan sistem online. Terutama hotel. Ada 234 dari 1.021 hotel yang tidak lagi memakai sistem pajak manual.

Selain itu, kerja sama dengan bank sedang bergulir. Bank Jatim rencananya menyediaka­n 200 alat untuk Surabaya. ”Tapi, tetap masih kurang karena WP di Surabaya ada 7 ribuan,” lanjut Anang.

 ?? PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS ?? DIGITAL: Sejumlah pegawai pemkot mengerjaka­n tugas dengan komputer.
PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS DIGITAL: Sejumlah pegawai pemkot mengerjaka­n tugas dengan komputer.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia