Aula SMP Nurul Huda Ludes Dilalap Api
GRESIK, Jawa Pos – Amuk api terjadi lagi. Kali ini si jago merah melahap satu ruang aula SMP Nurul Huda, Desa Kepatihan, Menganti. Ruangan itu pun ludes. Beruntung, saat kebakaran, tidak ada siswa. Insiden tersebut menambah daftar jumlah kebakaran di Kota Pudak. Bulan ini sudah terjadi sebelas kebakaran.
Dari informasi yang dihimpun Jawa Pos, sekitar pukul 13.10, warga bernama Sutikno melihat api berkobar di sekolah tersebut. Asap hitam tampak membubung tinggi. Spontan, laki-laki 37 tahun itu berteriak meminta tolong. Warga lain pun berhamburan menuju lokasi. Sambil menunggu pemadam kebakaran (damkar) datang ke lokasi, warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Tak membutuhkan waktu lama, damkar dari PT Cakrindo dan bantuan dari Pakal Surabaya pun datang. Lantaran ruangan itu berada di pojok, petugas sedikit kerepotan. Warga dan petugas TNI-Polri turut berjibaku membantu pemadaman api. Satu jam kemudian, api bisa dipadamkan. ’’Berdasar informasi, penyebab kebakaran adalah korsleting arus listrik. Beruntung, tidak ada siswa di tempat kejadian,’’ ucap warga lain.
Sementara itu, Kepala UPT Damkar Pemkab Gresik Eka Prapangasta mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran di sekolah tersebut. ’’Petugas damkar Gresik juga terjun ke lokasi untuk memastikan api benarbenar padam. Tapi, itu tidak lama karena alasnya keramik. Hanya reruntuhan atap yang harus dipastikan tidak ada api,’’ jelasnya.
Yang jelas, Eka memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa di SMP Nurul Huda tersebut. Saat kejadian, ruangan itu kosong. ’’Kebetulan waktunya ujian. Jadi, siswa-siswi pulang lebih awal,’’ ungkapnya.
Eka juga mengingatkan agar masyarakat terus waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran. Dia menyebutkan, selama Desember ini, tercatat sudah ada sebelas kasus kebakaran di Kabupaten Gresik. Jika ditotal mulai Januari lalu, UPT Damkar Gresik mencatat ada 385 kebakaran. Jika diratarata, setiap hari terjadi kebakaran.