Warga Kembali Tuntut Relokasi Bongkar Muat Batu Bara
GRESIK, Jawa Pos – Warga terdampak aktivitas bongkar muat batu bara di wilayah Pelabuhan Gresik kembali wadul ke wakil rakyat. Warga dari tiga kelurahan itu kemarin (11/12) ditemui Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Ketua Komisi I Syaichu Busiri.
Menurut Samsul Ma’arif, perwakilan warga Kelurahan Kemuteran, warga terdampak sudah membulatkan tekad untuk merelokasi aktivitas bongkar muat batu bara tersebut. ’’Relokasi harga mati,’’ ungkapnya yang langsung disetujui warga lainnya.
Dia tidak menampik bahwa pihak GJT selama ini sudah berupaya memberikan solusi. Salah satunya memberikan jaring untuk mengurangi polusi. Namun, jaring itu ternyata belum menjadi solusi yang efektif untuk mencegah dampak polusi. ’’Imbas yang paling dirasakan terutama masalah kesehatan warga,’’ katanya.
Keluhan serupa disampaikan ibu-ibu perwakilan forum peduli kesehatan. ’’Ibu-ibu jelas khawatir dengan kesehatan anak-anak,’’ kata Titik Parwati Hesti, salah seorang ibu.
Menanggapi keluhan itu, Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan bahwa pihaknya ingin mendengar langsung keluhan warga di sekitar aktivitas bongkar muat batu bara. Yang jelas, dewan tidak bisa menghentikan aktivitas bongkar muat itu karena menjadi wilayah kantor syahbandar otoritas pelabuhan (KSOP).
’’Tapi kami tetap berupaya menjembatani. Untuk masalah administrasi, biar aparat berwenang yang menyampaikan.
Kami sudah komunikasi,’’ kata politikus PKB itu.
Setelah mendengar keluhan masyarakat, pihaknya akan melangsungkan rapat dengan komisi terkait. Dalam waktu dekat, pihaknya mengadakan pertemuan bersama antara PT Gresik Jasa Tama (GJT), Pelindo, KSOP, dan Polres Gresik serta warga terdampak. ’’Kami juga sudah sampaikan kepada Pelindo dan GJT. Jawabannya belum disepakati. Tapi, mereka juga meminta diadakan forum resmi,’’ ungkap alumnus Unair itu.
Dalam pertemuan kemarin, Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo juga hadir setelah pertemuan di ruang paripurna selesai. Mantan Kapolres Jember itu ikut duduk bersama dengan ketua dewan dan warga di teras kantor dewan.