Susun Kresek Bekas untuk Pohon Natal
SURABAYA, Jawa Pos – Momen Natal telah tiba. Sejumlah sekolah mempersiapkan aneka pernak-pernik untuk menyambut kelahiran Sang Juru Selamat. Salah satunya, membuat pohon Natal. Bila biasanya membeli pohon untuk dihias, SD Vita membuat kreasi sendiri. Bahan yang digunakan juga terbilang unik. Yakni, tas plastik atau kresek bekas.
Ide itu berasal dari guru olahraga Remon Katimin. Pembina Pramuka sekolah tersebut kesal ketika melihat banyak sampah plastik yang menggenang di saluran dan sungai. ’’Selain kotor, plastik tak bagus bagi kondisi tanah dan air,” ujarnya. Kemudian, timbullah niat untuk mengubahnya jadi barang berharga.
’’Saya lapor ke kepala sekolah. Ini kan mau Natal. Bagaimana kalau dipadukan dengan nuansa Natal,” ujarnya. Setelah disetujui, dia pun mengumpulkan siswa kelas I-VI untuk mulai mengerjakannya. Mereka membawa kresek bekas dari rumah. ’’Tidak boleh beli. Harus yang bekas. Kalau beli kan sama saja,” tuturnya.
Ada 200 sampah plastik yang terkumpul. Siswa dan guru merangkainya di sebuah kerangka yang terbuat dari besi setinggi 2,5 meter. ’’Besinya ini juga bekas. Jadi, semuanya dari barang bekas,” ungkapnya. Hingga jadi seperti sekarang, dibutuhkan waktu dua minggu. ’’Proses paling sulit ya merangkai bahan. Harus sejajar dan rapi,” ungkapnya. Pilihan warna yang digunakan, kata dia, juga harus bervariasi. ’’Kami gunakan warna putih, merah, kuning, hijau, ungu, biru. Warna-warna cerah,” tambahnya.
Seorang siswa Nadine Fayola Purwandi mengatakan, banyak hal yang bisa dipelajarinya dari pembuatan pohon Natal tersebut. ’’Mencintai lingkungan. Jangan buang sampah sembarangan. Dan tentunya sampah bisa diolah lebih baik loh,” tutur siswi kelas VI tersebut.