Ratusan Polisi Serbu Dua Penembak
JERSEY CITY, Jawa Pos – ”Dia adalah pria yang luar biasa baik.” Pernyataan singkat itu diberikan seorang pria yang menaruh bunga di depan rumah detektif Joseph Seals. Bapak lima anak tersebut menjadi salah seorang korban tewas pertama penembakan di Jersey City, New Jersey, Amerika Serikat, Selasa (10/12).
Total enam orang kehilangan nyawa. Dua di antaranya adalah para pelaku.
NBC New York melansir, seorang petugas kepolisian senior mengungkapkan bahwa Seals melihat van jasa pengiriman U-Haul yang disinyalir berhubungan dengan pembunuhan seorang sopir akhir pekan lalu di Bayonne. Polisi 39 tahun itu lantas mendekati mobil tersebut. Tidak disangka salah seorang tersangka langsung keluar dari mobil dan menembaknya. Insiden itu terjadi sekitar pukul 12.30.
Dua pelaku langsung menuju JC Kosher Supermarket yang tak jauh dari lokasi penembakan pertama. Mereka membarikade diri di dalam supermarket halal (kosher) Yahudi yang terletak di Jalan Martin Luther King Drive tersebut. Mereka menembak mati tiga orang di dalam supermarket itu. Salah satunya adalah Leah Mindel Ferencz yang merupakan
istri pemilik supermarket.
”Tersangka bergerak cepat dan tanpa henti selama empat jam,” ujar Kepala Polisi Jersey Michael Kelly seperti dikutip
Agence France-Presse.
Polisi yang berada di lokasi kejadian dihujani tembakan. Ratusan polisi dari New Jersey dan New York dikerahkan. Itu belum termasuk petugas taktis yang dipersenjatai senapan serbu. Beberapa media menyebut ratusan peluru ditembakkan selama baku tembak.
”Saya bisa mendengar baku tembak. Itu rasanya seperti bunyi petasan,” ujar Andi Patel, pegawai di toko minuman keras di dekat lokasi.
Selain korban tewas, baku tembak itu mengakibatkan dua polisi dan satu warga sipil lukaluka. Area di sekitar lokasi penembakan langsung disterilkan. Semua toko dan sekolah di dekat lokasi ditutup. Polisi baru bisa masuk ke supermarket dan menembak mati dua pelaku.
Tim penjinak bom dikerahkan untuk memeriksa kendaraan U-Haul yang dibawa pelaku. Polisi meyakini bahwa di dalamnya ada alat-alat untuk membuat bom. Belum diketahui apa yang direncanakan para pelaku sehingga membawa banyak senjata. Motif serangan itu pun masih diselidiki.
Kelly memaparkan bahwa dalam penyelidikan awal belum ada indikasi tindak terorisme. Tempat kejadian perkara yang harus diselidiki polisi cukup luas. ”Setidaknya ada tiga lokasi,” terang Kelly. Dia tidak mengungkapkan lokasi lainnya selain pemakaman dan supermarket.
Presiden AS Donald Trump melalui akun Twitter-nya menyatakan belasungkawa untuk para korban tewas. ”Kami akan terus memonitor situasi,” cuitnya. Penembakan di AS menjadi hal yang lumrah. Insiden serupa beberapa kali terjadi di gereja, sekolah, hingga bioskop. Sepanjang 2017 ada sekitar 40 ribu kematian yang berkaitan dengan senjata api.