Sepuluh Momen Indonesia dalam Satu Dekade
BANYAK hal yang bisa terjadi dalam satu menit hidup seseorang. Apalagi dalam satu dekade hidup sebuah negara. Yang kami sajikan ini adalah ringkasan dari semua yang dialami Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir. Kemajuan, kestagnasian. Prestasi, tangisan. Pesta, bencana. Juga hal-hal baru yang datang. Baik yang disambut dengan sukacita maupun yang diterjang caci maki. Besok, tahun dan dekade baru datang. Dan, semua itu akan menjadi sejarah. Kini terserah kepada Indonesia dan kita yang berada di dalamnya. Mau belajar dari kesalahan untuk terus bergerak maju. Atau tetap berkubang pada kegagalan masa lalu. (*)
1 EMAS BULU TANGKIS DI OLIMPIADE
Sempat terputus pada Olimpiade 2012 London, tradisi emas Indonesia dari bulu tangkis kembali disambung ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada 2016. Perjalanan Owi/Butet, sapaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro tanpa hambatan di fase grup. Mereka menyapu bersih tiga kemenangan. Di semifinal, Owi/Butet menyingkirkan tembok kukuh asal Tiongkok Zhang Nan/Zhao Yunlei setelah dalam 19 pertemuan sebelumnya mereka hanya menang enam kali. Di final mereka mengalahkan ganda Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
2 ASIAN GAMES 2018
Indonesia mendapat berkah menjadi host Asian Games 2018. Sebab, empat tahun sebelum penyelenggaraan, Vietnam yang memenangi bidding mengundurkan diri. Digelar di dua kota, Jakarta dan Palembang, Indonesia sukses secara prestasi dan penyelenggaraan. Indonesia secara mengejutkan mendapat 31 medali emas. Pencak silat menjadi cabor terbanyak yang menyumbangkan medali dengan koleksi 14 emas dan 1 perunggu. Sayang, di cabor non-olimpik, Indonesia belum berprestasi.
3 PEMILU SERENTAK
Dalam satu dekade terakhir, dua pemilu terselenggara. Yakni, pada 2014 dan 2019. Pemilu 2019 menjadi peristiwa politik terbesar karena untuk kali pertama Indonesia menggelar pemilu serentak. Berawal dari putusan MK yang menafsirkan pasal 22E ayat (1) UUD 1945, kemudian menerjemahkannya dalam UU 7/2017 tentang Pemilu, maka ada lima surat suara untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, DPRD provinsi, serta DPRD kabupaten/kota. Pemilu yang mengantarkan Joko Widodo sebagai presiden untuk kali kedua itu diwarnai dinamika yang luar biasa. Bangsa Indonesia terbelah antara proJokowi dan pro-Prabowo. Proses pemilu juga diiringi radikalisme yang menguat dengan bungkus politik identitas.
4 GOJEK
Bermula dari aplikasi penyedia jasa ride hailing, Gojek terus menambah jasa layanannya ke sektor finansial, layanan kebersihan, pembelian makanan, dan lain-lain. Kini Gojek telah menjadi decacorn. Yakni, perusahaan start-up bervaluasi USD 10 miliar atau lebih dari Rp 14 triliun. Menjelang akhir 2019, Gojek mengumumkan bakal menutup sejumlah layanan GoLife. Di sisi lain, sang founder, Nadiem Makarim, akhirnya meninggalkan Gojek karena ditunjuk sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan. Saat ini Gojek dipimpin Andre Soelistyo sebagai presiden Gojek Group serta Kevin Aluwi selaku cofounder Gojek.
5 GERAKAN MAHASISWA
Generasi milenial dicap apolitis, tak peduli kondisi sosial, dan individualistis? Think again. Aksi menolak revisi UU KPK dan menentang oligarki pada September lalu membuktikan bahwa pandangan tersebut salah. Rentetan aksi di sejumlah kota di Indonesia itu menjadi gerakan terbesar mahasiswa sejak 1998. Dalam aksinya, para mahasiswa menambahkan kekhasan ciri generasinya: meme lucu, joget spontan, dan aksi galang dana via online. Lewat merekalah lahir gerakan mahasiswa angkatan 2019.
6 INFRASTRUKTUR TOL
Vakum hampir 10 tahun, megaproyek tol trans-Jawa kembali berlanjut. Tol Kanci–Pejagan, Surabaya–Mojokerto, Semarang–Solo, dan Kertosono–Mojokerto diresmikan dalam rentang 2010–2014. Pada 10 tahun pemerintahannya, Susilo Bambang Yudhoyono membangun 212 km jalan tol. Pembangunan tol melaju kencang pada pemerintahan Jokowi-JK. Sepanjang 2015–2019, lebih dari 1.500 km jalan tol dibangun. Pada awal pemerintahan periode kedua, Jokowi bertekad membangun hingga 5.000 km jalan tol baru di seluruh wilayah Indonesia.
7 LAYANAN STREAMING
Dekade ini memberi perubahan signifikan dalam industri hiburan. Sejumlah layanan streaming film dan musik dunia masuk. Yang paling fenomenal adalah Netflix yang bisa dinikmati secara legal di Indonesia sejak Januari 2016. Pengguna bisa menonton tayangan kesukaan di mana pun, kapan pun, dan hampir lewat media apa pun (smartphone, smart TV, tablet, PC, dan laptop). Yang serupa dengan itu, ada Google Play Movies, iFlix, dan HOOQ. Musik layanan streaming bisa didapatkan di JOOX yang masuk pada 2015. Disusul Spotify setahun kemudian. Keduanya menyediakan fasilitas mendengarkan gratis, tetapi juga menyediakan yang berbayar untuk konten premium.
8 BPJS KESEHATAN
Merupakan transformasi dari asuransi kesehatan masal PT Askes. Diluncurkan pada 1 Januari 2014 sampai September 2019, pesertanya mencapai 221 juta jiwa. Sebagian peserta menyandang status penerima bantuan iuran (PBI) dari pemerintah. Meski BPJS Kesehatan banyak membantu masyarakat, isu defisit dan pelayanan terus bermunculan. Tahun ini, defisit diprediksi Rp 32 triliun. Untuk membantu mengurangi beban itu, iuran peserta mandiri dinaikkan mulai 1 Januari 2020.
9 MOBIL LISTRIK NASIONAL
Mobil listrik menjadi salah satu isu teknologi terbesar di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadi kampus yang dipercaya pemerintah untuk melakukan riset. Pada 2012, ITS menghasilkan mobil listrik nasional (molina) Ezzy 1 berjenis hatchback sporty. Yang terbaru dirilis adalah Lowo Ireng. Riset berkembang hingga menelurkan 15 jenis mobil listrik. ITS juga melakukan riset sepeda motor listrik yang menelurkan Gesits. Sepeda motor tersebut diproduksi secara masal oleh PT WIMA.
10 KESEDIHAN PALU
Sejumlah bencana alam terjadi setiap tahun. Yang paling banyak menimbulkan korban dalam satu dekade ini adalah tiga bencana yang terjadi sekaligus. Gempa bumi, tsunami, serta likuefaksi di Palu, Sigi, dan Donggala pada September 2018 membunuh hampir 5.000 jiwa. Sebelumnya, pada Juli 2018, terjadi gempa Lombok yang menghilangkan lebih dari 500 nyawa. Tsunami Selat Sunda pada akhir tahun tersebut melengkapi duka bangsa dengan merenggut 426 nyawa. Dikutip dari BNPB, pada 2018, tercatat ada 4.231 orang yang meninggal karena bencana, 16 ribu warga yang terluka, serta ratusan ribu rumah dan infrastruktur yang luluh lantak.