Jawa Pos

Pelatih Anyar Sukses Bawa Perubahan

- (nia/c17/ali)

SURABAYA, Jawa Pos – Tim-tim dengan nama besar sempat tertatih-tatih di tengah kompetisi. Sebut saja Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, bahkan Persija Jakarta yang saat itu berstatus juara bertahan Liga 1.

Persebaya diharapkan bisa bersaing di papan atas. Namun, tim berjuluk Green Force tersebut sempat terlempar dari posisi 10 besar klasemen. Mereka bahkan dua kali ganti pelatih. Setelah mendepak Djadjang Nurdjaman, manajemen mendatangk­an Wolfgang Pikal sebagai pengganti.

Namun, di tangan Pikal, Persebaya belum menunjukka­n perubahan. Bahkan, tim kebanggaan Bonek itu sempat puasa kemenangan dalam enam laga beruntun. Sampai akhirnya, Persebaya meminang Aji Santoso sebagai nakhoda anyar.

Rupanya Persebaya berjodoh dengan pelatih asli Malang tersebut. Laga perdana Aji terjadi saat Persebaya

away ke kandang Tira Persikabo (9/11). Memang Aji belum bisa memberikan kemenangan bagi Persebaya. Namun, satu poin dari hasil imbang 2-2 cukup menjadi modal berharga untuk bangkit dari keterpuruk­an.

Berikutnya, tangan dingin Aji mulai membuahkan serentetan hasil positif. Di tangan Aji, Persebaya tak pernah kalah hingga akhir kompetisi. Dari sembilan laga, Persebaya menang tujuh kali. Dua sisanya berakhir imbang.

”Alhamdulil­lah, dengan meteri pemain yang tidak berubah, mereka antusias dengan kehadiran saya. Semua men-support saya. Mulai pemain, staf, terutama manajemen,” kata Aji. ”Akhirnya saya mencoba mencari permasalah­an tim ini seperti apa. Setelah saya mendapat satu permasalah­an yang mengganggu tim, saya coba benahi pelan-pelan. Intinya seperti itu,” imbuh mantan pelatih Persela Lamongan tersebut.

Aji membawa Persebaya finis sebagai runner-up Liga 1 musim 2019 dan tim besutannya mendapat kesempatan tampil di ASEAN Club Championsh­ip 2020. Sayang, Aji enggan membeberka­n kunci suksesnya bisa membawa Green Force bangkit.

”Yang jelas, dengan tidak mengubah materi pemain, tim ini bisa menjelma menjadi tim menakutkan. Resepnya tidak bisa saya sampaikan. Yang pasti intinya sembilan pertanding­an menurut saya cukup luar biasa,” imbuh Aji.

Sementara itu, Persipura yang sempat terlempar hingga ke zona degradasi perlahan bangkit di tangan Jacksen F. Tiago. Tim berjuluk Mutiara Hitam tersebut finis di posisi ketiga dengan total 53 poin. Hanya selisih satu angka dengan Persebaya. ”Kami sudah saling memahami. Saat saya datang, manajemen hanya menargetka­n bisa naik ke sepuluh besar. Tetapi dikasih lebih. Ini kerja keras semua pemain juga,” ucap Jacksen.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia