Buat Barcode Khusus, Sedekah Pakai Uang Virtual
Para driver ojek online (ojol) ini punya cara sendiri dalam menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk sedekah. Para driver yang tergabung dalam komunitas Gerakan Ojol Peduli Anak Yatim (GO-PAY) tersebut menggunakan uang virtual yang di-scan lewat barco
Aksi Sosial Gerakan Ojol Peduli Anak Yatim
SUDAH lima bulan komunitas GO-PAY berdiri. Sudah ratusan anak yatim piatu pula yang disantuni. Mereka rata-rata anak para driver ojol yang meninggal akibat kecelakaan. Bukan soal berapa nominal yang diberikan. Para driver itu bertekad untuk menjaga tali persaudaraan antara sesama driver maupun keluarganya.
Gagasan untuk membentuk komunitas tersebut ada sejak Juni lalu. Saat itu, ada acara silaturahmi antar-driver di wilayah Surabaya Timur. ”Jangan sampai cuma duduk, makan, pulang. Kami ingin membuat kegiatan yang bermanfaat bagi sesama,” kata Mahruf, pendiri komunitas GO-PAY.
Nah, ada salah satu alasan kuat yang menjadi dasar pembentukan komunitas tersebut
Sebagaidriverojolyangsetiaphari di jalan, Mahruf menyadari bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan risiko yang harus dihadapi.
Selama ini tidak sedikit driverojol yang menjadi korban kecelakaan. Ada yang hanya luka ringan. Ada pula yang menderita luka berat sampai meninggal. Di satu sisi, ada anak-istri para driver tersebut yang masih membutuhkan nafkah.
Dari situ, empati para driver di wilayah Surabaya Timur tergerak. Mereka ingin membentuk komunitas yang bisa meringankan beban sesama driver yang tertimpa musibah. Tepat pada Agustus, komunitas GO-PAY berdiri.
Menurut Mahruf, para driver yang tertimpa musibah tetap membutuhkan bantuan meski biaya rumah sakit sudah ditanggung asuransi kesehatan. ”Kami mengajak anggota yang lain menyisihkan sebagian penghasilan untuk bersedekah. Meski tidak banyak, minimal bisa meringankan beban keluarga,” katanya.
Awalnya, pengumpulan donasi dilakukan secara manual. Namun, setelah berjalan sebulan, anggota komunitas mengusulkan agar sedekah dikumpulkan secara online. Yakni, melalui aplikasi virtual money yang dimiliki para driver untuk transaksi.
Ide tersebut diterima. Mahruf meminta dibuatkan barcode khusus. Kode batang itu langsung tersambung ke rekening bendahara komunitas. ”Setelah dikonfirmasi, uangnya langsung masuk rekening,” jelasnya.
Cara kerjanya cukup mudah. Yang ingin bersedekah tinggal memindai kode batang khusus tersebut. Setelah itu, donatur bisa memasukkan nominal uang yang akan disedekahkan. Lalu, orang yang ingin bersedekah tinggal memasukkan enam digit nomor untuk mengonfirmasi. Secara otomatis, saldo virtual money terpotong dan masuk ke rekening bendahara komunitas.
Stiker barcode khusus tersebut sudah dibuat dan ditempel di seluruh base camp driver ojol se-Surabaya. Mulai wilayah timur, selatan, utara, barat, hingga pusat kota. Ada pula beberapa warung yang ikut berpartisipasi untuk mengumpulkan sumbangan.
Bapak satu anak itu mengatakan, donasi yang terkumpul diserahkan secara langsung. Tidak ditransfer ke rekening penerima. Tujuannya, ada interaksi dan sosialisasi untuk mempererat tali persaudaraan.
Meski terlihat sepele, pemberian dengan cara tatap muka itu terbukti bisa memberikan dampak positif terhadap keluarga korban. Mereka merasa banyak yang memberikan perhatian.
Harun Al Rasyid alias Ojan yang merupakan bendahara komunitas mengungkapkan, donasi yang masuk tidak hanya berasal dari para driver. Ada beberapa orang yang tercatat sebagai donatur tetap. Baik pelanggan maupun pihak lain.
Dia berencana membuat stiker bergambar barcode khusus untuk ditempel di helm para driver. Jadi, pelanggan ojol yang duduk di jok belakang bisa ikut berpartisipasi dengan cara memindai kode batang tersebut. ”Banyak, nanti di warung-warung juga ditempeli,” terangnya.