Penjualan Trompet Masih Lesu
SURABAYA, Jawa Pos – Beberapa hari menjelang malam pergantian tahun, penjualan trompet masih lesu. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, omzet pedagang mengalami penurunan. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa penjual membuat strategi baru. Salah satunya, menambahkan stiker Persebaya.
Salah satu tempat penjualan trompet yang omzetnya menurun adalah Pasar Kembang. Di sana penjualan trompet belum ramai. Itu berbeda dengan tahun. Saat itu seminggu jelang malam tahun baru, omzetnya bisa mencapai Rp 5 juta sehari. ’’Tahun lalu seminggu sebelum pergantian tahun penjualan bisa tembus 200 trompet dalam sehari. Namun, sekarang hanya sekitar 50 trompet yang terjual,’’ ucap salah seorang pedagang trompet, Prihadi Nugroho, kemarin siang (30/12).
Karena itu, pihaknya menambahkan stiker logo Persebaya untuk menarik pembeli. Termasuk agar dagangannya bisa terus dijual meski tahun baru selesai. ’’Makanya, kami sudah nggak jualan yang dari kertas. Tujuannya, agar bisa tahan lama dan nggak mudah sobek,’’ ungkapnya.
Menurunnya omzet penjualan juga dirasakan Rahmad Rafli. Warga Kupang Krajan tersebut menuturkan, penurunan omzet sekitar tiga kali lipat daripada tahun lalu. Bahkan, dulu sebelum hari H, pihaknya sudah kulakan dua kali. Namun sekarang, jangankan order lagi, trompet yang terjual masih setengah.
Lesunya penjualan trompet tahun baru membuat Jalan Pasar Kembang berbeda dengan tahun lalu. Dulu banyak penjual trompet yang berjejer. Sekarang hanya ada satu dua penjual yang menjajakan trompet. Bahkan, beberapa di antaranya memilih mengganti barang dagangan.