Jawa Pos

Dana Tidak Terserap Tembus Rp 1,3 Triliun

- JUMLAH (aph/c7/dio)

sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) tahun ini melonjak. Dari perhitunga­n sementara, dana APBD yang tidak terserap mencapai Rp 1,373 triliun. Besaran itu meleset dari target yang ditetapkan pemkab.

Tahun ini pemkab mematok besaran silpa Rp 829 miliar. Melihat data sampai saat ini, ada pelampauan dana tak terserap yang mencapai Rp 544 miliar. Meningkatn­ya jumlah silpa itu disampaika­n anggota Badan Anggaran (Banggar) Sudjalil. Data tersebut diterima setelah dia bertemu dengan badan pengelolaa­n keuangan dan aset daerah (BPKAD). ’’Ada peningkata­n yang luar biasa besar,” kata Sudjalil kemarin (30/12).

Politikus PDIP itu membanding­kan dengan silpa tahun lalu. Dana yang tidak terserap pada 2018 sebesar Rp 1,028 triliun. Tiga tahun terakhir, jumlah silpa memang terus bertambah. Pada

2016 2017 2018 2019

2016 silpa mencapai Rp 583 miliar. Selang setahun naik menjadi Rp 883 miliar.

Menurut Sudjalil, ada sejumlah faktor penyebab tingginya anggaran yang tidak terserap. Pertama, pengerjaan pembanguna­n berjalan pada akhir tahun. Itu menandakan program pembanguna­n belum memiliki perencanaa­n. ’’Seharusnya, sejak awal tahun perencanaa­n. Disusul lelang, baru pembanguna­n,’’ tuturnya.

Faktor kedua disebabkan organisasi perangkat daerah (OPD) tidak berkomitme­n mempercepa­t pembanguna­n. Hal itu terbukti saat pembahasan PAK, masih minim dinas yang mengalokas­ikan anggaran perencanaa­n. Ketiga, pemkab tidak memberikan sanksi bagi OPD. Khususnya dinas yang penyerapan anggaranny­a minim. ’’Sehingga tidak ada efek jera,’’ ujarnya.

Kepala BPKAD Noer Rochmawati mengatakan, pihaknya masih memproses pencairan anggaran. ’’Ada setumpuk dokumen yang belum ditandatan­gani,’’ terangnya. Menurut dia, jumlah silpa belum pasti. Ima, sapaan akrabnya, optimistis silpa tidak lebih besar daripada tahun lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia