PDAM Ajukan Bantuan
Untuk Bangun Jaringan SPAM Umbulan
SIDOARJO, Jawa Pos – PDAM Delta Tirta membutuhkan dana besar. Totalnya mencapai Rp 1 triliun. Anggaran itu dibutuhkan untuk membangun jaringan sambungan penyediaan air minum (SPAM) Umbulan.
Jaringan yang dibangun tersebar di delapan kecamatan. Mulai Porong, Jabon, Tanggulangin, Candi, Sidoarjo, Buduran, Gedangan, sampai Waru. Fungsi jaringan tersebut mengalirkan air Umbulan dari distribution center (DC) ke sambungan rumah (SR).
Pjs Direktur Utama PDAM Delta Tirta Abdul Basit Lao menyatakan, jaringan pipa PDAM memang belum menyentuh seluruh wilayah Sidoarjo. Misalnya, di Jabon.
PDAM membutuhkan banyak jaringan. ’’Karena memang belum ada,’’ ujarnya.
Menurut Basit, beberapa tahun lalu pihaknya berupaya memasang jaringan di Jabon. Untuk menarik minat warga, PDAM memberikan potongan harga hingga 50 persen. Sayangnya, peminatnya sepi. ’’Warga lebih memilih air sumur,’’ ucapnya.
Dengan masuknya aliran Umbulan, wilayah yang belum mendapatkan pelayanan kini memperoleh pasokan air. Namun, untuk memasang jaringan, perusahaan daerah itu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Totalnya mencapai Rp 1 triliun.
Melihat besarnya kebutuhan anggaran, PDAM terpaksa menunda pembangunan jaringan. Basit menuturkan, pihaknya baru mengucurkan anggaran Rp 18 miliar. ’’Belum terpenuhi,’’ katanya.
Tahun depan PDAM menargetkan menyerap 200 liter air per detik. Tentu, target itu harus didukung pemasangan jaringan. Untuk mencukupi kebutuhan anggaran, PDAM menyiapkan skema.
Formulasinya, penyediaan anggaran dibagi. PDAM mampu mencukupi 10 persen kebutuhan anggaran. Total mencapai Rp 100 miliar. Pemenuhan 90 persen anggaran dibebankan pada instansi lain. Pemkab 30 persen, pemerintah 30 persen, dan bantuan masyarakat 30 persen.
Basit mengatakan, pihaknya sudah mengajukan bantuan ke pemerintah pusat. Totalnya mencapai Rp 50 miliar. ’’Bertahap. Setiap tahun kami ajukan,’’ ucapnya.
Sama halnya dengan pemkab dan bantuan masyarakat. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemkab. Namun, belum ada titik temu. Dari masyarakat, Basit mengatakan sudah ada perusahaan yang bersedia membantu.
Pemenuhan anggaran pembangunan jaringan sangat dibutuhkan. Sebab, PDAM menargetkan pada 2023 seluruh aliran air Umbulan diserap. Total mencapai 1.200 liter per detik. ’’Bisa meningkatkan cakupan pelayanan mencapai 55 persen,’’ tuturnya.
Sementara itu, anggota Komisi B M. Agil Effendi menjelaskan bahwa anggaran PDAM harus dicukupi. Caranya, pemkab memberikan penyertaan modal ke PDAM. ’’Agar cepat tuntas,’’ paparnya.
Politikus Demokrat itu meminta pelayanan air Umbulan dipercepat. Dia berharap dalam dua tahun PDAM mampu menyerap 1.200 liter air per detik dari Pasuruan. ’’Jumlah perumahan terus bertambah, kebutuhan air harus cepat dipenuhi,’’ katanya.