Tarik Rp 50 Ribu Per Mobil, Jukir Liar Diamankan
Biasa Bidik Pengunjung KBS
SURABAYA, Jawa Pos – Febri Sugianto tidak bisa berbuat banyak. Aksinya sebagai juru parkir (jukir) liar harus terhenti di tangan petugas gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Unit Sabhara Polrestabes Surabaya. Dia diamankan bersama empat orang lainnya yang biasa berkeliaran di sekitar Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Modus yang digunakan para jukir liar cukup unik. Berbeda dengan sebelumnya. Mereka memanfaatkan kemacetan, kemudian menawari pengunjung lokasi parkir. Jika sudah sepakat, jukir itu masuk ke mobil pengunjung KBS. Setelah itu, barulah jukir menunjukkan tempat parkir. Bahkan, tak jarang mereka membawa pengunjung ke area yang sebetulnya dilarang untuk parkir mobil. Misalnya, di atas jalur pedestrian Jalan Ciliwung.
Menertibkan para jukir liar itu memang tidak mudah. Petugas harus berpakaian preman dahulu. Saat diamankan, juga ada yang mengelak dan berusaha kabur. ’’Biasanya kendaraan pengunjung saya arahkan ke Ciliwung,’’ ucap Febri saat dibawa petugas ke dalam mobil patroli kemarin (31/12)
Menurut Febri, aksinya itu dilakukan karena memanfaatkan libur panjang Natal dan tahun baru (Nataru). Tarifnya relatif. Di hadapan petugas, dia mengaku hanya menarik tarif Rp 15-25 ribu per mobil. Padahal, berdasar laporan pengunjung, biaya parkir yang dikenakan Rp 35-50 ribu per mobil. Bergantung jenisnya
Kasi Pengelolaan Parkir Dishub Surabaya Wandi Fauzi mengatakan bahwa petugas harus menyamar dahulu. Sebab, jika petugas berseragam, jukir liar pasti kabur. Keberadaan jukir liar memang sangat mengganggu. Terutama bagi pengunjung KBS. Selain tarifnya mahal, tak jarang mobil diparkir sembarangan. Misalnya, di trotoar atau lokasi yang dilarang untuk parkir. ’’Biasanya mereka memarkir mobil pengunjung di tiga titik. Marmoyo, Ciliwung, dan Masjid Al-Falah,’’ paparnya.
Nah, di titik tertentu, mereka bekerja sama dengan jukir yang ada di sana. Jadi, lanjut Wandi, pengunjung akan ditarik setelah mereka turun dan memarkir kendaraan. Setelah mendapat uang, jukir liar itu kerap meninggalkan mobil tersebut.
Total ada lima jukir liar yang diamankan. Mereka ditangkap di berbagai titik. Wandi menuturkan, razia itu dilakukan karena banyak pengaduan dari masyarakat. Mereka mengeluhkan tingginya tarif parkir di sekitar KBS. Selain itu, razia dilaksanakan untuk menimbulkan efek jera. Para jukir liar akan ditipiring polrestabes.
Menurut Wandi, Sabtu (28/12) sudah ada 22 jukir liar yang diamankan Polsek Wonokromo. Namun, ternyata mereka masih tidak kapok. Pihaknya mengimbau masyarakat yang menemukan masalah seperti itu untuk segera melaporkannya ke pihak berwajib.
Staf pengelolaan perparkiran dishub Hendra Megantara mengatakan, jika tempat parkir mobil di KBS sudah penuh, pihaknya mengarahkan pengunjung ke Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Hendra menambahkan, jukir liar biasanya terdapat di sekitar Ciliwung dan Diponegoro. Karena itu, pengunjung diminta untuk waspada.
Kepadatan pengunjung di KBS diperkirakan terjadi pada hari ini. Kasi Humas KBS Wini Wustiani mengungkapkan, pada libur tahun baru, pengunjung tembus 70 ribu orang. Karena itu, antisipasinya adalah membuka tiga pintu masuk. Pintu masuk khusus tamu juga digunakan.
Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajat menuturkan, pihaknya akan menempatkan beberapa personel di berbagai titik. Di antaranya, frontage Wonokromo dan Gunungsari. Mereka ditugasi untuk mengarahkan pengunjung parkir di TIJ.
Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait. Termasuk pihak KBS agar pintu masuk sebelah selatan dibuka. Dengan demikian, akses masuk pengunjung yang parkir di TIJ tidak terlalu jauh.