Merger dengan BBM Viking, CLS ke Liga Thailand
SURABAYA, Jawa Pos – Perjalanan CLS Knights Indonesia tahun lalu bak roller coaster. Tim asal Surabaya tersebut mencapai prestasi puncak, yakni menjuarai ASEAN Basketball League (ABL). Setelah itu, mereka ditinggalkan managing partner-nya, Christopher Tanuwidjaja. ABL terpaksa ditinggalkan. Mayoritas pemainnya pergi. CLS pun memutuskan vakum sementara dari basket profesional.
Namun, mereka tidak berlama-lama rehat. CLS bakal berkompetisi lagi. Bukan di Indonesian Basketball League (IBL). Melainkan di Thailand Basketball Super League (TBSL) yang kickoff awal bulan mendatang. Karena pemainnya tinggal sedikit, CLS pun menggandeng sesama klub Surabaya, BBM Viking, untuk bermitra. Namanya menjadi BBM CLS Knights Indonesia.
’’Ditawari November tahun lalu,’’ jelas Manajer BBM CLS Hendry Linanda. Menurut dia, merger merupakan jalan terbaik. ’’Pemain kami tinggal sedikit. Kemudian, ada obrolan untuk merger dengan BBM Viking. Mereka menyambut baik, ya kami terima,’’ tuturnya. Dari merger itulah, skuad jadi lebih komplet. CLS masih diperkuat sejumlah bintang seperti
Sandy Kurniawan, Rachmad Febri Utomo, Eko Agung Prabowo, dan M. Saroni.
Meski begitu, Hendry mengaku skuad belum final. Mereka masih akan mengadakan seleksi untuk pemain baru. Apalagi, masih ada waktu sekitar tiga pekan untuk persiapan.
Hendry punya alasan tersendiri menerima tawaran untuk berkompetisi di TBSL. ’’Kami sudah mundur dari ABL. Nggak mungkin juga main di IBL (Indonesian Basketball League).
Padahal, kami cari wadah bagi pemain untuk bisa berkompetisi,’’ jelasnya. Lagi pula, CLS Knights tidak sedang dililit masalah finansial serius. ’’Setelah kami hitung-hitung, untuk bujet, tidak ada masalah,’’ tegasnya.
Selama kompetisi berlangsung (sekitar tiga bulan), tim akan tinggal di Thailand. Menurut Hendry, itu adalah hal paling logis. Sebab, mereka akan melakoni satu laga setiap akhir pekan. Jika harus bolakbalik Surabaya–Bangkok, biaya akan membengkak. Pemain juga akan kelelahan.
Tidak ada target tinggi yang dipatok. Hendry berharap kompetisi tersebut jadi ajang pembuktian bagi pemain muda. Apalagi, bukan hanya tim Thailand yang ambil bagian dalam TBSL musim ini. Ada tim dari Brunei Darussalam, Laos, dan Filipina. ’’Jadi, bagus untuk mengembangkan talenta,’’ ucap Hendry.
Meski bersemangat menyambut TBSL, merger dengan BBM Viking bukanlah sesuatu yang permanen. Kerja sama tersebut khusus berlaku selama bermain di Thailand saja. Tidak ada rencana bergabung hingga musim depan. Apalagi untuk terjun di IBL atau semacamnya.