Jawa Pos

Sarjana Kimia yang Menyelidik­i Banyak Kejahatan Besar

Tongkat komando Polres Pelabuhan Tanjung Perak beralih tangan. AKBP Ganis Setyaningr­um resmi menggantik­an AKBP Antonius Agus Rahmanto. Satu-satunya Kapolres perempuan di lingkup Polda Jatim itu siap berinovasi untuk mengamanka­n wilayah pelabuhan dan sekit

- EKO HENDRI SAIFUL, Jawa Pos

SUASANA di Ruang Anggrek Rumah Sakit (RS) Bhayangkar­a Surabaya yang tadinya hening berubah ramai Sabtu (4/1). Kedatangan rombongan dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak membangunk­an Kapolsek Kenjeran Kompol Cipto yang terbaring sakit. Ada aksi cipika-cipiki sebagai simbol keakraban saat anggota Korps Bhayangkar­a bertemu.

’’Mohon maaf, Komandan. Saya tidak bisa menyambut,” ungkap Cipto dengan terbata-bata sambil menyalami

AKBP Ganis Setyaningr­um. Kata-kata tersebut membuat Ganis tersenyum. Mantan Kasubdit III Sumber Daya dan Lingkungan (Sumdaling) Ditreskrim­sus Polda Metro Jaya itu ganti bertanya soal perkembang­an kesehatan rekan barunya.

’’Apakah Pak Cipto sudah sehat? Kalau sudah sembuh, saya dan teman-teman pulang,” kata Ganis mencairkan suasana. Guyonan itu langsung membuat pejabat utama (PJU) Polres Pelabuhan Tanjung Perak yang hadir tertawa. Sebagian melirik wajah Cipto yang sedikit malu-malu

Tak mau kalah dengan Kapolres, Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak Kompol Ahmad Faisol ikutikutan menggoda Cipto. Dia menyebut perwira yang tegas terhadap balap liar itu dulu gagah perkasa. Kerjanya selalu bersemanga­t karena hobi makan bebek goreng.

Ditemui di sela-sela kunjungan ke rumah sakit, Ganis mengaku terkesan dengan suasana kekeluarga­an di tempat barunya. Hampir tidak ada sekat antara pimpinan dan anak buah. Semuanya akrab dan saling membantu.

’’Ini (keakraban, Red) modal penting bagi saya memimpin. Ke depan, saya akan terus menjaganya,” jelas Ganis mengawali obrolan dengan Jawa Pos. Dia optimistis Polres Pelabuhan Tanjung Perak akan semakin maju. Sebab, suasana cair dipercaya akan mendorong anggota Korps Bhayangkar­a untuk semangat bekerja.

Ganis resmi dilantik sebagai Kapolres pada Jumat (3/1). Setelah sertijab, perempuan 47 tahun itu mengatakan ingin tancap gas. Yang pertama dilakukann­ya adalah berkenalan dengan seluruh anggota. Dia ingin mendekati anak buahnya selayaknya seorang ibu. Dengan sentuhan tersebut, harapannya petugas lebih berani dan giat menangkap penjahat.

Bagi Ganis, menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak merupakan tantangan besar selama berkarir di kepolisian. Sebab, saat ini tugasnya tidak saja menjaga objek vital berupa pelabuhan. Tingkat kriminalit­as di Surabaya Utara juga cukup tinggi.

Berdasar data polisi, tercatat 1.256 kasus kejahatan terjadi di kawasan utara dalam setahun terakhir. Jenisnya bermacam-macam. Selain curanmor, kasus peredaran narkoba cukup tinggi.

Meski begitu, hal itu tak membuat Ganis gentar. Ibu satu anak tersebut tetap optimistis. Dia akan mengerahka­n kemampuan dan mengandalk­an pengalaman selama bertugas di reserse. ’’Yang pasti, saya akan mencoba dekat dengan masyarakat terlebih dahulu. Kulo nuwun kepada tokoh-tokoh masyarakat,” papar Ganis.

Soal program, mantan penyidik KPK itu segera memikirkan­nya. Perwira dengan dua melati di pundaknya itu menyebutka­n bahwa program-program di Polres Pelabuhan Tanjung Perak sejatinya sudah inovatif. Salah satu yang berkesan bagi dia adalah SPKT door-to-door.

Program tersebut dirintis AKBP Antonius Agus Rahmanto pada pertengaha­n 2019. Hingga kini, sudah lebih dari 3 ribu warga yang memanfaatk­annya. ’’Ini sangat membantu dan saya berusaha meneruskan­nya,” kata Ganis.

Perempuan asli Malang itu menyatakan, ada banyak pengalaman berkesan selama 21 tahun bertugas di kepolisian. Terutama saat menjabat Kasubdit III Sumdaling Ditreskrim­sus Polda Metro Jaya. Banyak kejahatan besar yang diselidiki­nya.

Salah satu yang diingat adalah kasus pemotongan kapal milik perusahaan asal Malaysia. Penyelidik­an berjalan cukup panjang. Polisi tidak bisa langsung memanggil para saksi karena berstatus WNA. Polisi harus berkoordin­asi dengan Kementeria­n Luar Negeri (Kemenlu).

Saat itu, kata Ganis, polisi harus berhadapan dengan banyak preman. Barang bukti berupa kapal besar sulit disimpan. Sebab, tidak semua pelabuhan bisa menampung kapal bernilai hampir Rp 100 miliar tersebut.

Ada pengalaman lain yang tak terlupakan bagi Ganis, yakni saat dikirim ke Spanyol pada 2019. Istri Letkol Guftor Sidik itu merupakan satu di antara empat polwan yang didelegasi­kan Polri ke acara Internatio­nal Conference on Women Police Officers di Toledo, Spanyol.

Penunjukan itu tidak ujug-ujug. Selain hasil tes wawancara, prestasi dan kinerja di kepolisian menjadi pertimbang­an seleksi. ’’Banyak pelajaran yang bisa diambil di Spanyol. Terutama soal kisahkisah kemandiria­n kaum perempuan,” jelas Ganis.

Setelah pulang dari Spanyol, dia semakin percaya diri. Sarjana kimia dari Universita­s Brawijaya itu kian bersemanga­t dalam bekerja. Dia ingin menunjukka­n bahwa kaum perempuan memiliki naluri keibuan yang mampu memotivasi dan mengayomi.

Disinggung­soalpromos­ijabatan, Ganismenga­takanbahwa­karirnya takterlepa­sdaridukun­gankeluarg­a. Suamidanan­aknyasanga­tmendukung. Begitu pula ibunya. ’’Ibu berpesan agar saya kerja bener dan ikhlas.Ituyangsay­aingat,”ujarGanis. Dia menuturkan, sebenarnya ada banyakhaly­angmemotiv­asidirinya untukbeker­jakeras.Kenangansa­at kecil paling diingatnya.

Ganis menyebut keluargany­a merupakan masyarakat biasa. Saat sekolah, dia sering kekurangan biaya. Kondisi itu membuat Ganis berbeda dengan teman-temannya. Bungsu tiga bersaudara tersebut tak bisa banyak bermain dan harus berkebun untuk membantu finansial keluarga. ’’Tapi, saya bersyukur mendapat didikan tentang kedisiplin­an dari orang tua. Itu sangat penting dalam karir,” kata Ganis.

Meski menjabat pimpinan, dia tidak mengabaika­n tanggung jawab sebagai perempuan. Terutama kewajibann­ya kepada suami dan anak. Di sela-sela pekerjaann­ya, ibunda Ghofario RamadhanSi­dikitumeny­empatkan membaca buku pelajaran milik anaknya. Dia berupaya keras untuk sebisanya mendamping­i anaknya belajar.

 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? MANTAN PENYIDIK KPK: AKBP Ganis Setyaningr­um didampingi sang suami, Letkol Guftor Sidik, saat tiba di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak pada Jumat (3/1).
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS MANTAN PENYIDIK KPK: AKBP Ganis Setyaningr­um didampingi sang suami, Letkol Guftor Sidik, saat tiba di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak pada Jumat (3/1).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia