Jawa Pos

Gerindra Lirik Machfud Arifin

Tetap Tunggu Keputusan DPD dan DPP

-

SURABAYA, Jawa Pos – Kemunculan nama Machfud Arifin dalam bursa pemilihan wali kota (pilwali) mengubah peta politik. Beberapa partai selain PKB dikabarkan akan merapat ke mantan Kapolda Jawa Timur itu. Sebagian mengusung bakal calon wali kota (bacawali), tidak lagi mengejar posisi wali kota. Mereka mengingink­an L2, yakni wakil wali kota.

Hingga saat ini, baru PKB yang sudah mendeklara­sikan diri bakal mengusung Machfud. Hal itu sudah disetujui dalam rapat pleno partai pada akhir Desember 2019 serta ditandatan­gani ketua dan sekretaris Dewan Syura PKB.

Selain PKB, ada Partai Gerindra yang kabarnya akan mengusung pensiunan jenderal bintang dua itu. Sebab, setelah rapat tim penjaringa­n bersama pengurus DPC Sabtu (4/1), panitia memberikan skor. Menurut informasi, Machfud berada di peringkat pertama.

Ketua DPC Gerindra Bagio Fandi Sutadi tidak menampik hal tersebut. Namun, dia juga tidak menjawab tegas ketika ditanya posisi Machfud yang berada di nomor satu dalam hasil scoring oleh panitia. ”Ya, kira-kira begitu,” ucapnya.

Menurut Sutadi, Machfud memang memiliki beberapa kelebihan. Dari sisi manajerial, lulusan Akpol 1986 itu dianggap sangat mumpuni. Machfud pernah mengepalai institusi kepolisian se-Jawa Timur.

Pemikirann­ya juga visioner dan modern. Anugerah wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM) yang diraih beberapa polres di lingkungan Polda Jatim dimulai saat dia menjabat Kapolda. Itu merupakan penghargaa­n dalam hal inovasi pelayanan yang dianggap cukup bergengsi.

Dari segi finansial, Sutadi yakin Machfud memiliki kekuatan finansial yang mencukupi untuk maju sebagai calon wali kota. Menurut Sutadi, modal finansial pensiunan jenderal polisi itu tidak bisa diremehkan. ”Saya rasa masih cukup kuat,” katanya .

Bagaimana soal tingkat elektabili­tas dan popularita­snya? Sutadi yang pernah maju sebagai calon wali kota pada 2010 menilai banyak yang sudah kenal Machfud. Terutama setelah Pemilihan Presiden 2019. Machfud dipercaya sebagai ketua tim kampanye daerah (TKD) oleh pasangan Jokowi-Ma’ruf.

Hal itu berbanding lurus dengan kesiapan tim pemenangan yang dimiliki. Sebab, harus diakui bahwa hingga sekarang tim kampanye yang pernah berada di bawah komando Machfud masih solid. ”Jadi, memang cukup potensial,” kata Sutadi.

Namun, mantan anggota DPRD Surabaya itu tidak ingin mengambil keputusan sepihak. Hal itu tentu akan dibicaraka­n dengan pengurus di tingkat DPD (dewan pimpinan daerah) dan DPP (dewan pimpinan pusat). ”Karena bagaimanap­un, rekomendas­i nanti tetap dari DPP,” tuturnya.

Secara terpisah, politikus Nasdem Vinsensius Awey menilai figur Machfud Arifin memang cukup menjual. Namun, dominasi kekuatan PDIP tetap tidak bisa dinafikan. ”Figur itu penting. Tapi, dalam konteks ini, yang bisa head-to-head dengan pasangan yang diusung PDIP ya semua partai politik bersatu dalam satu koalisi,” paparnya.

Menurut Awey, kemunculan nama Machfud bukanlah kejutan. Isu bahwa mantan Kapolda Kalimanan Selatan itu akan maju sebagai calon wali kota santer terdengar sejak dua bulan terakhir. ”Dan ketika ditanya sebagai sesama bacawali, apakah bersedia ditempatka­n di posisi L2, tentu siap. Kalau ada putra terbaik, kita tidak boleh memaksakan diri,” ucapnya.

Hal senada diungkapka­n Ali Azhara. Mantan caleg PPP itu mengakui kemunculan Machfud dalam bursa pilwali memang di luar dugaan.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia