DLH Cek Pengolahan Limbah Pabrik Tahu
SURABAYA, Jawa Pos – Warga sekitar Klakah Rejo memprotes salah satu tempat usaha produksi tahu. Mereka terganggu dengan bau menyengat yang diduga berasal dari sisa pembuangan limbah. Kemarin (6/1) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya dan perangkat setempat terjun ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan warga.
Aziz Purwanto, Kasatgas Linmas Wilayah Kelurahan Kandangan, mengatakan, bau limbah itu sudah lama. Namun, selama ini warga memilih menunggu dan bersabar. ’’Sekitar dua bulan ini. Warga cukup terganggu dengan bau itu,’’ katanya.
Aziz menyebutkan, bau itu tercium hingga sekitar area proyek
box culvert sisi Kandangan. Pihaknya pun telah melakukan sidak di lokasi area box culvert bersama perangkat setempat Sabtu lalu (4/1). Tercium aroma tak sedap dari bawah saluran.
Pihak kecamatan dan kelurahan langsung menghampiri tempat usaha yang ditengarai sebagai lokasi asal limbah itu. Namun, saat dihampiri dengan jarak dekat, justru tidak tercium bau menyengat. Meski demikian, mereka tetap berkoordinasi dengan DLH terkait persoalan itu.
Lurah Kandangan Achmad Waqot mengatakan, dirinya sudah meminta pemilik usaha untuk menjelaskan pengolahan limbah itu secara keseluruhan. ’’Kami minta ada penjelasan bagaimana limbah dari tempat usaha itu diolah,’’ katanya. Perusahaan tersebut telah diverifikasi DLH terkait izin-izin yang sudah ada.
Waqot menuturkan, tempat usaha itu memiliki empat tabung pengelola limbah. Air dari pabrik tersebut dialirkan dan ditampung di tabung itu. Pihaknya juga berpesan agar air pembuangan limbah tidak sampai berwarna. ’’Harus bening. Dan, kami juga sudah minta penjelasan sampai kapan tidak berbau lagi,’’ ujarnya.
Aziz menambahkan, saat ini pabrik tetap berjalan seperti biasa. Apalagi, tempat usaha itu positif bagi warga sekitar. Terutama sebagai penyedia lapangan pekerjaan. ’’Yang buat warga resah itu bau yang berasal dari limbah. Bukan lainnya,” tandasnya.