Lelang Dijadwal Ulang, Ada Tawaran Konsep Lain
SURABAYA, Jawa Pos – Proyek pembangunan gedung anyar di SMPN 6 yang seharusnya masuk tahap lelang pada Minggu (5/1) batal dilakukan. Proses lelang ditunda hingga akhir Januari. Hal itu disebabkan adanya kajian ulang tentang konsep gedung baru tersebut.
Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Iman Krestian Maharhandono mengatakan, semula konsep gedung anyar hendak dibuat seperti di SMPN 9. Yakni, membangun gedung baru yang tidak ikut dengan bangunan yang sudah berdiri. ”Pihak sekolah memberikan rekomendasi adanya penambahan gedung di bangunan existing. Dengan kata lain, tanpa membongkar gedung lama,” ujarnya kemarin (6/1).
Nah, akibat rekomendasi itu, pihaknya menunda sementara sembari membahas tawaran konsep. ”Kami melihat sebenarnya lebih efisien dan lebih baik mengikuti model SMPN 9,” ujarnya. Namun, hal itu sedang dibicarakan lagi dengan pihak sekolah. ”Biar sama-sama enak. Maunya seperti apa,” ungkap Iman.
Dia mengatakan, pembangunan gedung anyar di SMPN 6 memang mengalami beberapa kendala awal.
Salah satunya luas lahan yang terbatas. ”Beda dengan SMPN 9. Ada space antara jalan dan gedung. Kalau SMPN 6 mepet,” ujarnya. Karena itulah, pihak sekolah menginginkan gedung baru dibangun di atas gedung yang lama. ”Tapi, kami memikirkan keamanan. Intinya, jangan sampai terjadi kendala baru setelah pembangunan,” ungkap Iman.
Menurut analisis petugas di lapangan, jika mengikuti rekomendasi sekolah, risikonya siswa terganggu saat belajar. Sebab, pengerjaan pasti memakan halaman sekolah. ”Seperti yang ada di SMPN 9. Setengah halaman digunakan untuk pengerjaan. Pasti mengganggu,” ungkapnya. ”Hal itu baru di halaman sekolah. Bagaimana pula jika pembangunan gedung baru dilakukan di atas gedung lama. Siswa tak nyaman belajar,” tambahnya.