Saat Ditangkap Bilang Amelia, saat Diperiksa Namanya Adi
SIDOARJO, Jawa Pos – Amelia terlihat menangis saat diperiksa polisi. Dia terus menunduk. Berkali-kali ditanya petugas, bibirnya terkunci rapat. Tidak sepatah kata pun terucap.
Tangis Amelia semakin menjadi saat diminta petugas menjelaskan dari mana dirinya mendapat sabu-sabu (SS). Narkoba itu disita dari tangan Amelia pada Minggu (5/1). Petugas langsung menyitanya.
Selang 15 menit kemudian, Amelia baru mau bukan mulut. ’’Saya beli dari teman,’’ ucapnya singkat. Jawabannya mengundang tawa sekaligus iba. Sebab, suara Amelia terdengar berat. Khas suara laki-laki. Padahal, dandanan dan pakaiannya mirip perempuan. ’’Nama asli saya Adi Tri Nurdiyanto, Pak,’’ tuturnya kepada penyidik. Petugas pun mengerti. Tersenyum. Yang diperiksa seorang waria.
Amelia lalu menjelaskan awal mula dirinya kenal narkoba. Sekitar satu setengah tahun lalu, lelaki 24 tahun itu sedang nyantai di rumah. ’’Teman saya masuk kamar, terus minta coba sabu-sabu. Katanya supaya kuat,’’ jelasnya. Setelah mencoba, Amelia merasa aneh. Kepalanya seketika pusing. Namun, teman itu terus memaksanya. ’’Akhirnya saya ketagihan,’’ papar pria asal Madura tersebut.
Sebulan kemudian Amelia selalu membeli SS. Dia membeli kepada seseorang bernama Ciput. Lokasinya di Lidah Wetan, Surabaya. Sepoket sabu-sabu dijual Rp 200 ribu–Rp 400 ribu. Berikutnya, dia membeli barang haram tersebut seminggu dua kali.
Aktivitas Amelia superpadat. Dia terus mengonsumsi narkoba dengan alasan supaya kuat. Setiap hari dia bekerja sebagai biduan orkes dan pemandu lagu karaoke. ’’Untuk doping,’’ katanya.
Bagaimana setelah tertangkap seperti ini? Amelia menyesali perbuatannya. Dia berjanji tidak lagi mengonsumsi sabu-sabu. ’’Saya kapok,’’ ucapnya.
Kasatresnarkoba Polresta Sidoarjo AKP Muh. Indra Nadjib menyatakan, dirinya mendapat informasi dari warga bahwa Amelia sering mengonsumsi narkoba di rumahnya. ’’Info tersebut
kami telusuri,’’ jelasnya.