Perpanjang Pendaftaran Akun LTMPT hingga Besok
SURABAYA, Jawa Pos – Sekolah dan siswa masih memiliki kesempatan untuk menuntaskan pendaftaran akun lembaga tes masuk perguruan tinggi (LTMPT). Sebab, LTMPT telah memperpanjang pendaftaran akun hingga pukul 17.00 Kamis (9/1).
Ketua Tim Pelaksana LTMPT Prof Mohammad Nasih menyatakan, sesuai dengan jadwal, pendaftaran akun LTMPT dimulai pada 2 Desember 2019 sampai 7 Januari 2020. Namun, cukup banyak sekolah dan siswa yang belum menuntaskan pendaftaran akun hingga permanen data. Hingga akhirnya, dua hari terakhir sebelum pendaftaran akun ditutup, server melambat. ’’Kami (LTMPT) sepakat memberikan perpanjangan,’’ katanya.
Nasih menuturkan, pendaftaran akun diperpanjang dua hari dari jadwal sebelumnya. Kebijakan tersebut juga sudah disampaikan secara terbuka melalui surat edaran (SE) di laman resmi LTMPT ■
’’Perpanjangan diberikan kepada mereka yang sudah melakukan pendaftaran akun dan memiliki akun aktif. Mereka masih bisa menyelesaikan finalisasi permanen data, baik sekolah maupun siswa,’’ tuturnya.
Nasih mengimbau sekolah maupun siswa agar bisa memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik. Sebab, jika sekolah dan siswa tidak melakukan permanen data, dampaknya tidak bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Yakni, tahap pengisian pangkalan data siswa dan sekolah (PDSS) untuk mendaftar seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). ’’Karena dua hari ini akun LTMPT lambat, kami berkomitmen tidak ingin merugikan masyarakatdenganmemperpanjang hingga dua hari,’’ paparnya.
Namun, untuk kepentingan pendaftaran ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN), sekolah maupun siswa yang belum atau tidak melakukan registrasi akun LTMPT dilayani kembali pada 7 Februari–5 April.
Nasih mengatakan, selama lebih dari sebulan pendaftaran akun LTMPT, baik sekolah maupun siswa, berjalan cukup normal. ’’Jumlah yang mendaftar akun LTMPT juga cukup besar,’’ katanya.
Berdasar data LTMPT per pukul 15.25 kemarin (7/1), sekolah yang sudah mendaftar akun berjumlah 22.294. Sementara itu, akun aktif sekolah tercatat 21.296 dan yang sudah permanen data 11.816. Data siswa yang sudah mendaftar akun LTMPT mencapai 1.271.753. Siswa dengan akun aktif berjumlah 1.203.906. Dari jumlah tersebut, siswa yang sudah permanen data tercatat 901.275.
’’Jumlah 900 ribuan siswa yang sudah permanen data itu sudah melebihi. Bahkan hampir dua kali lipat dari jumlah siswa yang berhak mendaftar SNMPTN yang eligible,’’ katanya.
Kendala server masih terjadi di hari terakhir pendaftaran akun lembaga tes masuk perguruan tinggi (LTMPT) kemarin (7/1). Sejumlah sekolah pun tidak bisa menyelesaikan registrasi akun maupun permanenkan data. Misalnya, Madrasah Aliyah (MA) Nurul Khoir. Di sekolah yang berada di Kecamatan Wonorejo itu, masih ada satu siswa yang belum registrasi akun. Masalah teknis menjadi penyebab utama proses finalisasi registrasi akun LTMPT. ”Dari Senin (6/1) hingga hari ini (kemarin, Red) belum bisa masuk di laman LTMPT,” kata Sujud Rahmatullah, operator LTMPT MA Nurul Khoir, kemarin.
Sujud melanjutkan, total ada 37 siswa kelas XII tahun ini. Sebanyak 36 siswa sudah tuntas registrasi akun. Sisanya belum bisa registrasi akun hingga kemarin. Ketika membuka laman LTMPT dan memasukkan username dan pasword, tertulis ”sistem masih sinkronisasi”. ”Sudah aktivasi dan mendapatkan e-mail, tetapi tidak bisa login,” ujarnya.
Sujud mengakui, server lemot terjadi sejak dua sehari sebelum pendaftaran akun LTMPT ditutup. Sebelumnya, proses registrasi akun tidak ada masalah sama sekali. ”Kami harap memang ada perpanjangan sebagai kompensasi. Sebab, masalahnya ada di server pusat,” ujarnya.
Tidak hanya MA Nurul Khoir. Sejumlah SMA negeri lainnya juga mengalami kendala yang sama. SMAN 16 Surabaya, misalnya. Wakil Kepala SMAN 16 Bidang Kehumasan Abdul Razzaq Thahir mengatakan masih dengan kendala yang sama sejak Senin (6/1). Yakni, server pusat down. Sementara itu, masih banyak siswa yang belum berhasil menuntaskan registrasi akun.”Belum bisa akses dari pagi (kemarin pagi, Red),” katanya.
Pria yang akrab disapa Reza tersebut juga belum bisa melihat persentase siswa yang sudah menyelesaikan registrasi akun hingga permanen data. Data terakhir, dari 347 siswa kelas XII, hampir semua siswa sudah registrasi akun. Namun, masih ada yang belum permanen data. ”Rata-rata tinggal upload foto, tetapi belum bisa akses. Untuk registrasi akun LTMPT sekolah sudah beres hingga permanen data,” ujarnya.
Di sisi lain, ada beberapa sekolah lain yang sudah 100 persen menuntaskan registrasi akun hingga permanen data. Wakil Kepala SMAN 4 Surabaya Luluk Utama mengatakan, seluruh siswa kelas XII telah tuntas registrasi akun LTMPT hingga permanen data.
Error-nya laman LTMPT juga menimbulkan kepanikan bagi siswa-siswi SMA Shafta di kawasan Lontar. Kemarin siang (7/1), baru 92 persen yang sudah memiliki akun di laman tersebut.
”Sekolahsempattakbisaverifikasi dan simpan data permanen. Error sejak beberapa hari lalu,” ucap Aquarista Rizky Ramadhani, guru bimbingan konseling SMA Shafta.
Untung, pihaknya mendapat kabar perpanjangan pendaftaran hingga besok (9/1). ”Belum 100 persen. Tapi, kami bebaskan siswa untuk daftar sendiri dulu,” tuturnya. Pendampingan klasikal atau bersama-sama sebenarnya dilakukan sejak pendaftaran akun dibuka. Pendampingan juga dilakukan di SMAN 11 Surabaya. Tepatnya sejak akhir Desember lalu. ”Sebelum liburan, mulai sosialisasi agar tidak mepetmepet,” imbuhnya.
Hasilnya cukup memuaskan. Hingga kemarin, hanya ada empat siswa yang belum mendaftar. Sebanyak 87 persen dari 322 siswa sudah memiliki akun yang terverifikasi.
Di SMAN 15, belum semua siswa berhasil menyimpan data secara permanen. Nurmalahayati, salah satu guru pendamping siswa kelas XII dalam pendaftaran akun LTMPT untuk SNMPTN, menyebut saat ini tersisa 10 siswa yang belum simpan permanen data.
Dia menuturkan, total ada 434 siswa di sekolahnya yang membuat akun LTMPT. Setelah membuat akun, rata-rata siswa tidak langsung mengeklik opsi simpan permanen. Alasannya, mereka masih waswas dan ingin mengeceknya lagi. ’’Ada beberapa yang takut simpan permanen karena mau dilihatin dulu ke orang tuanya. Ada juga yang mau ganti foto,’’ ucapnya.